Dalam beberapa tahun terakhir, isu keberlanjutan dan perubahan iklim semakin menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Salah satu aspek yang kini menjadi fokus adalah pengungkapan emisi karbon oleh perusahaan, terutama di sektor-sektor yang memiliki tingkat emisi tinggi, seperti pertambangan. Di Indonesia, fenomena ini mulai menarik perhatian publik dan regulator, terutama dalam konteks perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Sektor pertambangan merupakan salah satu kontributor terbesar emisi karbon di Indonesia. Aktivitas seperti eksplorasi, ekstraksi, dan pengolahan bahan tambang menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang signifikan. Oleh karena itu, transparansi terkait emisi karbon menjadi elemen penting untuk menilai komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
Bursa Efek Indonesia telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan transparansi melalui pengungkapan informasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Dalam kerangka ini, pengungkapan emisi karbon menjadi salah satu indikator utama yang digunakan untuk menilai kinerja keberlanjutan perusahaan.Regulasi terkait pengungkapan emisi karbon di Indonesia masih dalam tahap perkembangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan pedoman bagi perusahaan untuk melaporkan aspek keberlanjutan, termasuk jejak karbon. Namun, tingkat adopsi regulasi ini bervariasi di antara perusahaan. (Purnamasari & Baskara, 2019)
Beberapa perusahaan tambang besar di Indonesia telah mulai mengungkapkan data emisi karbon mereka sebagai bagian dari laporan keberlanjutan tahunan. Pengungkapan ini tidak hanya mencakup jumlah emisi yang dihasilkan, tetapi juga strategi dan upaya perusahaan untuk menguranginya. Contohnya, beberapa perusahaan telah berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan untuk menurunkan intensitas emisi karbon.Namun, masih ada tantangan besar dalam implementasi pengungkapan emisi karbon di sektor pertambangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya standarisasi dalam pelaporan emisi. Berbagai perusahaan menggunakan metode yang berbeda untuk mengukur dan melaporkan emisi, yang menyulitkan perbandingan di antara perusahaan. (Yuliandhari et al., 2023)
Selain itu, tingkat kesadaran dan pemahaman manajemen perusahaan terhadap pentingnya pengungkapan emisi karbon masih beragam. Perusahaan yang belum memahami manfaat strategis dari transparansi ini cenderung enggan untuk mengalokasikan sumber daya untuk melaporkan data emisi mereka.Investor juga memainkan peran penting dalam mendorong pengungkapan emisi karbon. Permintaan dari investor institusi untuk data ESG, termasuk emisi karbon, telah meningkat secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi dalam aspek ini dapat memengaruhi keputusan investasi. (Indrayani et al., 2021)
Studi menunjukkan bahwa perusahaan yang secara aktif mengungkapkan emisi karbon dan strategi keberlanjutan mereka cenderung mendapatkan persepsi yang lebih baik dari pasar. Transparansi ini dianggap sebagai indikator bahwa perusahaan memiliki manajemen risiko yang baik dan memprioritaskan keberlanjutan jangka panjang.Namun, pengungkapan emisi karbon juga membawa risiko tersendiri. Informasi ini dapat digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyoroti dampak negatif perusahaan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan harus siap menghadapi tekanan publik yang mungkin muncul setelah pengungkapan. (Rahmanita, n.d.)
Dari perspektif global, inisiatif seperti Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) memberikan kerangka kerja yang dapat diadopsi oleh perusahaan Indonesia untuk meningkatkan kualitas laporan mereka. TCFD menawarkan panduan tentang bagaimana perusahaan dapat mengintegrasikan risiko dan peluang terkait iklim ke dalam laporan keuangan mereka.Pengungkapan emisi karbon juga berpotensi meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global. Dalam perdagangan internasional, mitra dagang dan konsumen kini semakin memperhatikan jejak karbon dari produk yang mereka beli. Oleh karena itu, perusahaan tambang Indonesia yang transparan dalam pengungkapan emisi dapat memperoleh keunggulan kompetitif. (Rajagukguk & Sudjiman, 2022)
Pemerintah Indonesia juga memiliki peran penting dalam mendukung pengungkapan emisi karbon di sektor pertambangan. Insentif fiskal dan kebijakan yang mendorong adopsi teknologi rendah karbon dapat membantu perusahaan mengurangi emisi mereka.Di sisi lain, akademisi dan lembaga penelitian memiliki peran untuk mengembangkan metodologi pengukuran emisi yang lebih baik. Penelitian di bidang ini dapat membantu menciptakan standar nasional yang memudahkan perusahaan untuk melaporkan data emisi mereka secara konsisten.
Sosialisasi kepada masyarakat juga penting untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pengungkapan emisi karbon. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat memberikan tekanan kepada perusahaan untuk meningkatkan transparansi mereka.Dari sudut pandang hukum, regulasi yang lebih ketat tentang pengungkapan emisi karbon dapat menjadi solusi untuk memastikan bahwa semua perusahaan mematuhi standar yang sama. Regulasi ini juga dapat menciptakan level playing field di antara perusahaan dalam sektor yang sama.Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil diperlukan untuk mempercepat pengungkapan emisi karbon di sektor pertambangan. Inisiatif bersama dapat mencakup program pelatihan, pendanaan, dan pengembangan teknologi yang mendukung keberlanjutan.
Di masa depan, perkembangan teknologi seperti blockchain berpotensi untuk meningkatkan transparansi pengungkapan emisi karbon. Teknologi ini dapat digunakan untuk mencatat data emisi secara real-time, sehingga meningkatkan akurasi dan kepercayaan publik terhadap informasi yang disampaikan.Kesimpulannya, pengungkapan emisi karbon di sektor pertambangan pada Bursa Efek Indonesia adalah langkah penting untuk mencapai keberlanjutan. Meskipun masih banyak tantangan yang harus diatasi, upaya bersama dari berbagai pihak dapat membantu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih transparan dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H