Mohon tunggu...
Sanny Andari
Sanny Andari Mohon Tunggu... -

Seorang PNS dan ibu rumah tangga dari dua orang anak yang tinggal di Cianjur. Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD Bandung dan sangat tertarik mempelajari masalah-masalah sosial, budaya, psikologi, kependidikan, lingkungan hidup dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Curhat Pangkal Selingkuh. Oleh karena itu : Jangan Curhat Sembarangan !

18 November 2011   04:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:31 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Maraknya kasus perselingkuhan yang menghancurkan nilai kesetiaan dan komitmen dalam berumah tangga ternyata hampir seluruhnya diawali dengan kegiatan curhat. Curhat adalah kependekan dari curahan hati, ketika seorang pria dan seorang wanita saling berbagi mengenai permasalahan pribadinya yang kemudian berlanjut , semakin dalam dan sulit dihentikan.

Kenapa fenomena klasik ini selalu terjadi ? Berikut faktor faktor yang mungkin melatarbelakanginya :

1.Curhat ibarat pintu gerbang, saat seorang individu mulai membuka diri dan mempercayakan untuk mengupas  masalah pribadi kepada lawan jenisnya. Pada saat kita menceritakan masalah pribadi kita berarti kita mengharapkan orang yang kita ajak bicara terlibat dan memberikan reaksi terhadap permasalahan tersebut.

2.Segera setelah seseorang  curhat, maka seketika itu juga tercipta  frame of refference yang setara. Artinya mulai tercipta kesamaan pemikiran karena ada permasalahan yang bisa dibahas dan dibicarakan bersama. Setelah itu komunikasi akan berlanjut semakin lancar dan intensif.

3.Tahap berikutnya adalah munculnya reaksi emosional akibat timbulnya empati. Empati adalah kemampuan untuk ikut merasakan perasaan orang lain seolah olah kita berada di posisi orang tersebut. Setelah sama-sama membahas materi curhat, biasanya muncul rasa empati yang menggugah orang yang dicurhati untuk menganalisis masalah yang dicurhatkan lalu menawarkan solusi atau paling tidak menghibur serta berusaha meringankan beban orang yang curhat.

4.Keterlibatan emosional yang terjadi antara seorang pria dan wanita secara instinktif memang akan beranak-pinak dan terus membuncah mempererat kedekatan emosional yang pada akhirnya tanpa terasa menerabas pagar-pagar yang membatasi komitmen perkawinan seseorang. Dan terjadilah fenomena yang kita kenal sebagai selingkuh.

5.Jika Anda ingin memegang erat janji kesetiaan ikatan perkawinan Anda, sadarlah selalu untuk tidak sembarangan menceritakan permasalahan pribadi kita kepada lawan jenis. Ketika kita merasa beban hidup kita tak tertahankan, tenangkanlah diri kita, berdo’alah. Curhat yang paling aman dan menjanjikan solusi yang lebih nyata adalah curhat kepada Sang Pencipta.

6.Jika itu belum mampu meringankan beban Anda, mintalah bantuan pada ahlinya. Jika Anda browsing di internet , banyak sekali para ahli psikologi, therapist, ahli kejiwaan yang bersedia membantu kita secara cuma-cuma melalui email. Mereka sangat profesional dan sangat membantu kita keluar dari belitan masalah.

7.Kalaupun itu belum membuat beban Anda lebih ringan, curhatlah pada sahabat yang bukan lawan jenis, sehingga kedekatan emosional yang mungkin terjadi tidak akan beresiko meruntuhkan perkawinan Anda.

8.Ingatlah selalu curhat pangkal selingkuh, oleh karena itu : jangan curhat sembarangan !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun