Mengukur Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) pada PT XYZ

PT. XYZ  adalah salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang produksi tepung terigu. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu produsen tepung terigu terbesar di Asia Tenggara dan memiliki peran penting dalam mendukung industri makanan dan minuman di Indonesia. Perusahaan ini berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. PT. XYZ mengalami fluktuasi produktivitas yang berdampak pada stabilitas produksi tepung terigu. Untuk mengatasi permasalahan ini, seorang mahasiswa melakukan analisis mendalam menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) guna mengidentifikasi faktor-faktor kritis dan merumuskan solusi optimal dalam meningkatkan konsistensi produktivitas perusahaan. 

Produktivitas juga salah satu indikator utama yang penting dalam sebuah proses kemajuan dan kemunduran sebuah perusahaan yang artinya produktivitas sangatlah penting dalam meningkatkan dan mempertahankan perusahaan dalam hal menghasilkan barang atau jasa. Agar perusahaan mampu bertahan, maka perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana kinerja dari perusahaan dengan cara menilai melalui suatu pengukuran di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa depan sehingga dapat mengantisipasi terjadinya penurunan produktivitas. Salah satu perusahaan yang mengalami masalah produktivitas adalah PT. XYZ. Perusahaan ini mengalami beberapa permasalahan yang berkaitan produktivitas pada divisi produk sekunder dimana terdapat beberapa faktor penyebab turunnya produktivitas.

• Terdapat faktor pemakaian energi sebesar -13,68% dan pemakaian material yang mengalami pemborosan sebesar -55,83% lalu pada factor tenaga kerja menurun pada angka-1,14% serta mesin menurun pada angka -42,05%.
• Upaya untuk meningkatkan produktivitas pada PT. XYZ adalah memberikan pelatihan keterampilan dan penguasaan alat kerja secara rutin, memberikan penghargaan kepada tenaga kerja yang mencapai, mengganti mesin lama dengan mesin yang lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan produksi, memasang alat pemantauan otomatis untuk memeriksa dan mengontrol penggunaan energi secara real-time dan memastikan bahan baku yang digunakan memenuhi standar.