Kedudukan orang tua terhadap pembelajaran anak sangat berarti, sebab merekalah yang hendak membentuk kepribadian serta etika anak, serta mereka merupakan figur yang hendak dicontoh oleh anak. Pembelajaran Anak Umur Dini merupakan sesuatu upaya yang diperuntukan kepada anak semenjak lahir hingga dengan umur enam tahun yang dicoba lewat pemberian rangsangan pembelajaran buat menolong perkembangan serta pertumbuhan jasmani serta rohani supaya anak mempunyai kesiapan dalam merambah pembelajaran lebih lanjut
Buat membentuk kepribadian seorang, diawali semenjak dari kecil, sebab pada masa tersebut kepribadian anak gampang dibangun. Pembuatan kepribadian tidak hanya di lembaga bisa dicoba lewat orang tua. Bila di masa nanti anak jadi generasi yang berkarakter kokoh, hingga perihal inilah yang menimbulkan pembelajaran anak umur dini jadi pondasi yang sangat kokoh untuk tegaknya kepribadian bangsa di masa depan.
Sikap orang berusia sangat dipengaruhi sangat dipengaruhi oleh pembuatan sikap pada 5 tahun awal. Pengembangan kemampuan- kemampuan anak bisa dicoba dengan pembelajaran yang bermakna. Tiap umur anak mempunyai konsep pendidikan yang berbeda. Semenjak umur dini, kanak- kanak wajib distimulasi pada sesi pertumbuhan mereka, semacam tahapan pertumbuhan kognitif, sosio emosional, nilai agama serta moral.
Pertumbuhan anak sangat berarti buat diasah sehingga anak hendak tangguh dalam mengalami masalah- masalah baru dalam kehidupannya, hingga dari itu, keterlibatan orang tua berfungsi berarti dalam membentuk pembelajaran serta kepribadian anak. Hendak namun, pada era ini orang tua lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan mendidik anak mereka, diakibatkan mereka menyangka kalau perihal tersebut tidak sangat berarti, sebab itu cuma dapat dicoba oleh seseorang guru. Sementara itu pengarahan dari orangtua merupakan perihal yang dapat mempengaruhi karakter anak, bak serta buruknya anak bergantung dari arahan ataupun didikan orangtua.
 Di masa 4. 0 orang tua sangat padat jadwal bekerja sehingga lalai dalam mendidik anak yang bisa membuat orang tua terus menjadi jauh dengan anak serta minimnya komunikasi. Di samping itu, pertumbuhan mereka pula hendak susah ditunjukan sebab minimnya peranan orang tua dalam mendidik pertumbuhan mereka. Tidak hanya itu anak ialah peniru ulung, dimana hendak berkaca pada watak maupun kasih sayang orang tua yang bagikan kepadanya. Kala, tidak terdapat waktu luang yang diberikan, pasti hendak tertanam, serta dicoba kembali sehabis beranjak berusia.
Menurut Iskaradah (2009), orang tua juga berperan dalam pengembangan anak yang meliputi: (1) memelihara kesehatan dan mental anak, (2) meletakkan dasar kepribadian yang baik, (3) membimbing dan memotivasi anak untuk mengembangkan diri, (4) memberikan fasilitas yang memadai bagi pengembangan diri anak, dan (5) menciptakan suasana yang aman, nyaman dan kondusif bagi pengembangan anak. Lebih jauh, Arya (2008) menjelaskan bahwa peran orang tua dalam memotivasi bakat dan minat anak dapat dilakukan dengan cara : (1) mengajarkan anak untuk mengharapkan keberhasilan, (2) menyesuaikan pendidikan anak dengan minat dan gaya belajarnya, (3) anak harus belajar bahwa diperlukan keulean untuk mencapai keberhasilan, dan (4) anak harus belajar menghadapi kegagalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H