Sebelumnya, kita sudah membahas tentang alat super canggih bernama Automatic Weather Station (AWS). Kilas balik, AWS adalah kombinasi dari serangkaian alat yang mampu mengukur berbagai parameter cuaca. Nah, ada alat serupa yang dipakai di bandara, namanya Automatic Weather Observing System.
Automatic Weather Observing System (AWOS) adalah alat otomatis yang mampu mengumpulkan, memproses, dan menyampaikan informasi tentang kondisi cuaca pada suatu wilayah tertentu. AWOS biasanya ditempatkan di bandara untuk mengumpulkan data cuaca secara terus-menerus. Informasi ini kemudian diolah dan disebarkan kepada pihak maskapai dan pilot pesawat terbang.
Komponen-komponen penting pada AWOS meliputi Sensor Cuaca, Data Prosesor, Alat Komunikasi, dan Pemantauan Otomatis. Sensor-sensor yang terpasang pada AWOS mencakup Anemometer, Termometer, Hidrometer, Barometer, dan lain-lain. Data yang dihasilkan oleh sensor-sensor tersebut diolah oleh perangkat lunak khusus dalam AWOS.Â
Data informasi cuaca seperti kecepatan angin, visibilitas, suhu, dan lainnya dihitung dan direpresentasikan dalam format yang mudah dibaca. Kemudian, informasi cuaca tadi disampaikan kepada Forecaster melalui saluran komunikasi berupa monitor di menara pengawas bandara. Bahkan, jaman sekarang informasi cuaca dapat diakses secara online melalui situs web seperti Info BMKG. Keunggulan utama AWOS terletak pada kemampuannya untuk memantau kondisi cuaca secara terus-menerus tanpa adanya campur tangan manusia. Sehingga, alat ini mampu mengurangi kesalahan manusia dan menghasilkan data cuaca yang lebih akurat.
Sekilas, AWOS emang mirip sama AWS. Cuman, AWOS lebih fokus pada Penerbangan. Kalau AWS 'kan cakupannya lebih luas. Tapi, dua-duanya tetap penting sesuai fungsinya masing-masing. Sama aja kayak kita punya dua tangan. Biarpun mirip, dua tangan ini 'kan sama pentingnya. Kita gak bisa beraktivitas pakai tangan kanan doang atau tangan kiri doang, kita tetap harus pakai kedua tangan kita.
Baik, sekian yang dapat kami sampaikan terkait Automatic Weather Observing System. Kurang lebihnya mohon maaf. Sampai jumpa di instrumen berikutnya, calon Forecaster muda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H