Itulah pertanyaan si udin yang kepada Cik Ujang yang membuat Cik Ujang bertanya kembali pada Si Udin. Wah ada apa ini. Kenapa kau jadi bertanya seperti itu. Dengan senyuman Si Udin menjawab, aahh gak ada kok Pak Cik. Cuma bertanya saja apakah boleh sekali-sekali kita pesimis.
Tapi kayaknya Cik Ujang sudah bisa membaca dari raut wajah dan inti pertanyaan Si udin itu. Pasti Cik Ujang berpikir kalau Si udin ini sedang dalam kondisi gundah gulana harinya. Maklumlah beberapa hari ini mareka berdua itu agak sedikit intens komunikasinya..
Cik Ujang juga sudah tahu sedikit apa yang terjadi dengan Si udin beberapa bulan belakang ini. Sehingga Cik Ujang berpaya memancing Si Udin untuk bercerita apa yang sedang digundahgulanakan oleh Si Udin itu.
Si Udin juga orangnya agak polos jaga..jadi mudah saja Cik Ujang memancing Si udin itu.
Akhirnya Si Udin pun bercerita apa yang membuatnya bertanya sama Cik Ujang dengan pertanyaan yang konyol itu.
Dengan sedikit menarik nafas dan menyandarkan belakang badannya kedinding dan mengambil sebatang rokok yang kemudian di hisapnya..oohh nikmatnya Si udin itu menghisap rokok dan menghembuskan asap rokok itu lagi. Cik Ujang pun ikit-ikutan merokok juga melihat kenikmatan yang dirasakan oleh Si Udin.
BeginiPak Cik (si Udin memulai bercerita), ini ada kaitannya dengan masa depan. Dengan melihat kondisi yang aku alami sekarang ini, dimana untuk makan sehari-hari aja kesusahan. Dengan penghasilan yang pas-pasan, bagaimana mau memikirkan tentang masa depan?
Entah apa yang dipikirkan oleh Cik Ujang terhadap pertanyaan Si Udin itu, bisa jadi dalam hatinya ketawa-ketawa mendengar pertanyaan dan ungkapan yang konyol dan bodoh itu. Tetapi dengan bijaksana ia berusaha membangkitlan semangat Si Udin yang sedang gundah gulana.
Sedikit gambaran tentang Si Udin, beberapa bulan yang lalu Si Udin mengalami hal-hal yang sangat membuatnya terpukul. Ada kesedihan yang teramat sangat dan di tambah lagi dengan kekecewaan karena penghiatanan, penindasan dan apa lah itu..yang pasti Si Udin merasa putus asa dengan itu semua.
Namun ada kalimat yang menjadi catatan Si Udin dari pa yang di utarakan oleh Cik Ujang selama ia mencoba membangkitkan semangat Si Udin itu. Kalimat yang sederhana dan mudah di ucapkan.
Bla..bla..blaaa..dan seterusnya..entah apa yang dikatakan Cik Ujang itu, tapi yang melekat di hati Si Udin adalah pada kalimat “jangan Cuma berlipat tangan”.
Entah apa itu maksudnya..Si Udin mencoba mempertegas lagi dengan bertanya kepada CIk Ujang. Apa maksud jangan berlipat tangan Pak Cik?
Yahh kita boleh saja pesimis, karena itu memang sifat dasar manusia. Tetapi jangn pesimis itu jadi membunuh kekuatan dan kita menjadi kalah oleh rasa kebersalahan, penyesalan dan sebagainya lah. Harus tetap melakukan sesuatu untuk merubah kondisi yang sedang tidak enak dan itu memang butuk proses dan waktu.
Si Udin Manggut-manggut mendengar penjelasan Cik Ujang..manggut-manggutnya itu belum tahu juga, apakah paham atau tidak Si Udin dengan penjelasan Cik Ujang itu. Cik Ujang pun sambil memnadang wajah Si Udin yang sok-sok paham. Sambil ketawa-ketawa Cik Ujang melihat tingkah Si Udin yang sepertinya kena hipnotis juga oleh perkataan-perkataan Cik Ujang.
Karena diperhatikan begitu, Si Udin pun senyum-senyum aja tuh. Cik uajng pun bertanya lagi, sekarang ini kau sedang berlipat tangan tidak dengan kondisi yang kau alami?
Si Udin pun langsung menjawab dengan merubah posisi duduknya menjadi semakin tegak tanpa bersandar ke dinding dengan mengatakan kata “tidak”. Nah selesai sudah urusannya itu kata Cik Ujang. Yang penting kau tidak berlipat tangan saja dengan kondisi mu yang susah ini..kau harus tetap melakuan sesuatu, berkarya..aahh ku jaminlah itu. Pasti beres lah itu gundah gulana mu 2 atau 3 bulan kedepan..
Paham..paham..kata Si Udin sambil manggut-manggut..
Ternyata Si Udin ini lama juga loudingnya..baru paham dia dari apa yang Cik Ujang katakana tadi..
Sebagai manausia, pesimis itu hal yang wajar..setiapa manusia pasti aka mengalami itu. Namun kita tidak boleh hanya diam saja dan sekedar merenungi nasib. Akan tetapi kita harus tetap beraktivitas melakukan hal-hal yang bernilai fositif untuk menghilangkan aura negative. Pasti Tuhan akan mengetahui dan memberikan jalan keluar. Jangan pikirkan apa yang akan kita dapat, tapi lakukan saja kebaikan yang bisa dilakukan.
Ooohh sungguh dalam sekali pelajaran dari Cik Ujang kepada Si Udin..Si Udin pun sepertinya mulai bisa ketawa-ketawa lagi. Memang Cik Ujang orang nya pandai mencaikan suasana..setelah panjang lebar diskusi mareka tadi..Cik Ujang pun bercerita tentang hal-hal yang lucu dan dengan gaya-gaya yang membuat Si Udin dan Cik Ujang larut dalanm suasana tawa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H