Tidak sedikit orang yang mulai mengkhawatirkan berat badannya. Alasan kesehatan ataupun tuntutan masyarakat serta anggapan pentingnya penampilan secara sebelah mata menggiatkan banyak orang untuk melakukan diet untuk mendapatkan tubuh yang di idealkannya. Banyak orang pun mulai memasukkan teh hijau dalam menu diet sehari-harinya. Mereka percaya bahwa teh hijau dapat menurunkan berat badan. Namun, apakah hal ini benar adanya atau hanyalah sebuah mitos belaka?
Teh hijau di ekstrak dari daun tumbuhan Camellia sinensis yang dikenal kaya akan kandungan katekin dan kafein.1 Teh hijau dalam proses pembuatannya tidak di oksidasi.6Â Katekin adalah senyawa fitokimia yang dalam konsentrasi yang tinggi terkandung dalam berbagai makanan dan minuman berbahan dasar tumbuhan. Selain terkandung dalam teh, katekin terdapat pada red wine, coklat, serta blackberries. Berdasarkan strukturnya, senyawa ini termasuk dalam klasifikasi flavonoid.2 Flavonoid adalah senyawa metabolit berstruktur polifenol yang bagi tumbuhan berfungsi dalam pertumbuhan serta pertahanan terhadap penyakit.5 Flavonoid yang terkandung dalam teh hijau bagi manusia berfungsi sebagai antioksidan dan mengandung properti-properti yang dapat menurunkan kadar lemak.2
Kafein adalah senyawa yang dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuh.3 Metabolisme adalah serangkaian reaksi pelepasan energi untuk keberlangsungan suatu makhluk hidup. Contoh reaksi metabolisme adalah pembakaran kalori.4 Dengan meningkatnya metabolisme tubuh, laju pembakaran kalori juga meningkat.3
Flavonoid adalah senyawa metabolit berstruktur polifenol yang bagi tumbuhan berfungsi dalam pertumbuhan serta pertahanan terhadap penyakit. Flavonoid yang terkandung dalam teh hijau bagi manusia berfungsi sebagai antioksidan dan mengandung properti-properti yang dapat menurunkan kadar lemak.5
Katekin yang terkandung di dalam teh hijau bekerja bersama kafein yang dapat mendukung dan mempercepat oksidasi lemak dan juga pengeluaran energi. Katekin dan kafein bekerja sama sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan thermogenesis yang meningkatkan laju pembakaran kalori serta menstimulasi oksidasi atau pemecahan lemak. Katekin berperan dalam menghambat enzim-enzim pengambil glukosa serta meningkatkan regulasi enzim pemetabolisme lemak sehingga meningkatkan pemecahan lemak.  Selain itu, the hijau juga mengandung ECGC (epigallocatechin gallate) yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta mencegah penimbunan lemak.2
Berdasarkan studi klinis dewasa ini, Mengonsumsi teh hijau dengan dosis ECGC (epigallatic catechin) yang tinggi selama dua belas minggu menyebabkan turunnya berat badan secara signifikan, kadar kolestrol, serta kadar LDL (low-density lipoprotein) pada wanita asia pengidap obesitas sentral. ECGC dosis tinggi juga di asosiasikan dengan peningkatkan metabolisme tubuh serta efek mencegah penimbunan lemak. Namun efek katekin dapat terbatasi jika konsumsi teh hijau disertai dengan diet protein tinggi.2 Efektivitas kerja katekin juga berbeda-beda pada setiap individu.Beberapa  riset menunjukkan bahwa efek katekin pada orang asia lebih maksimal dibandingkan efek katekin pada orang kaukasus.7
Dengan demikian, bahwa teh hijau dapat menurunkan berat badan dalam satu sisi benar adanya. Walaupun efeknya yang tidak terlalu signifikan, mengonsumsi teh hijau menunjukkan efek positif dalam menurunkan berat badan. Selain itu, mengonsumsi teh hijau juga dapat bermanfaat bagi kesehatan mengingat efek ECGC yang dapat menurunkan kadar kolestrol dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Walaupun begitu, kita tidak bisa bergantung hanya pada teh hijau dalam menurunkan berat badan. Cobalah memulai menjalani gaya hidup sehat. Tidur yang cukup disertai makan dan olahraga yang teratur dapat membantu menurunkan berat badan. Jangan lupa untuk memantapkan motivasi diri agar kalian konsisten dalam melakukan hal-hal tersebut.8 Berdietlah dengan cara yang benar, jangan melaparkan diri kalian dengan tidak makan. Apa yang kau makan justru lebih efektif dalam menurunkan berat badan dibandingkan berapa banyak yang kau makan.
