Mohon tunggu...
Saniatur Rodhiah
Saniatur Rodhiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, semoga tulisan saya dapat bermanfaat bagi semua yang membaca^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dan Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar (SD)

13 Oktober 2023   09:36 Diperbarui: 13 Oktober 2023   09:42 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membaca merupakan sebuah aktivitas berupa melafalkan atau mengeja  sebuah tulisan. Belajar membaca adalah proses anak usia prasekolah untuk mengenali huruf dan kata. Rata-rata anak-anak mulai belajar membaca ketika mereka memasuki usia 4-6 tahun dan memasuki tahap sekolah dasar. Belajar membaca sangat penting bagi anak-anak karena mambantu mereka memperluas pemahaman kosa kata. Selain itu, membaca juga dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan sosial dan komunikasi mereka. Dengan membaca, anak-anak dapat menjalin hubungan dan memperluas jaringan sosial mereka. Dengan cara membaca, anak juga dapat menambah pemahaman ataupun wawasan meningkatkan kecerdasan belajar membaca, seperti di rumah atau di sekolah.

Di dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam membaca merupakan hal yang sangat penting dari proses pembelajaran, membaca merupakan dasar utama untuk memperoleh pengetahuan serta pemahaman dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Melalui membaca siswa dapat membuka jendela dunia Islam, dan mengetahui informasi apa saja yang sebelumnya belum diketahui.

Fakta yang terjadi masih ada beberapa anak di salah satu Sekolah Dasar di Kota Samarinda tepatnya di kelas III pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam siswa yang belum bisa membaca. Penelitian ini dilakukan di salah satu SD di Kota Samarinda, di sana ternyata masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan membaca serta kesulitan mengeja huruf bahkan masih ada yang kesulitan untuk menghafal huruf. Hasil pengamatan yang dilakukan di SD tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas III masih mengalami kesulitan membaca dengan kesulitan mengeja huruf, mengeja kata, kesulitan membedakan huruf, dan masih sangat terbata-bata membaca kalimat. Pada saat guru meminta siswa yang kesulitan membaca, mereka akan memberi penolakan dan ketika membaca suara mereka akan menjadi lirih, gemetar, dan berkeringat.

Faktor Penyebab Siswa Kesulitan Membaca

Setelah peneliti melakukan pembahasan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, peneliti dapat mengambil kesimpulan terkait faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulita mebaca, sebagai berikut:

  • Kesulitan membaca yang masih dialami siswa kelas III SD tersebut disebabkan karena siswa belum sepenuhnya menghafal huruf-huruf.
  • Kurangnya konsentrasi siswa pada saat proses belajar membaca yang diberikan oleh guru.
  • Kurangnya perhatian dari orang tua sehingga menyebabkan siswa bebas bermain dan tidak mengutamakan belajar.
  • Penggunaan media elektronik yang berlebihan, anak yang terlalu banyak menonton televisi atau bermain game akan memiliki kesulitan dalam membaca, karena tidak terbiasa dengan kegiatan membaca.
  • Latihan dan pembelajaran membaca yang kurang, anak yang tidak terbiasa membaca atau mendapat pembelajaran mengenai bahasa ataupun membaca sangat memungkinkan akan mengalami kesulitan dalam membaca.

Solusi yang Diberikan

Adapun beberapa saran yang dapat peneliti berikan solusi setelah mengkaji masalah tersebut adalah sebagai berikut;

  • Guru dapat melakukan pendekatan terhadap siswa secara intens dan membantu siswa belajar membaca.
  • Guru dapat memberikan jam tambahan setelah pulang sekolah agar guru maupun siswa dapat lebih konsentrasi selama proses pembelajaran.
  • Guru dapat memberikan reward kepada siswa dengan cara mengajak siswa lain bertepuk tangan ketika siswa selesai membaca dengan ini siswa akan semangat serta dapat meningkatkan rasa percaya diri.
  • Guru dapat menampilkan sebuah video pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran SKI ataupun dapat menceritakan sejarah-sejarah Islam terdahulu, agar meningkatnya pemahaman siswa pada mata pelajaran SKI.
  • Orang tua harus lebih memerhatikan anaknya, khususnya di dalam proses pendidikannya.
  • Orang tua membimbing anak di rumah dalam proses belajar, khususnya dalam belajar membaca.
  • Orang tua memberikan pujian serta dorngan ketika anak membaca, hal ini anak akan merasa lebih dihargai dan lebih termotivasi untuk terys belajar membaca.
  • Orang tua memperhatikan kegiatan bermain anak di rumah dengan membatasi anak di dalam penggunaan media elektronik.
  • Orang tua dapat mengajak anak di rumah bercerita tentang sejarah Islam

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru dan orang tua dalam proses pembelajaran pada anak sangatlah berpengaruh pada pemahaman belajar anak, serta sangatlah dibutuhkan pengawasan orang tua serta motivasi yang diberikan orang tua agar siswa dapat merasa lebih termotivasi dan dihargai, sehingga dapat menambah semangat anak dalam belajar membaca, kemudian untuk solusi peningkatan pemahaman pada pembelajaran SKI selain dari membaca, dapat ditunjang pula melalui video pembelajaran yang berkaitan dengan materi SKI atau dengan cara menceritakan langsung kepada siswa agar siswa dapat lebih memahami isi dalam pembelajaran tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun