Mohon tunggu...
Sania Salsabilla
Sania Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyyah Kalimantan Timur

Seorang mahasiswa yang memiliki minat pada politik dan urusan pemerintahan dan senang mengikuti perkembangan berita politik, mendalami isu-isu sosial, juga memiliki keinginan kuat untuk memahami sistem politik secara mendalam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Demokrasi Elektronik: Transformasi Pemilu Melalui Digitalisasi

7 Desember 2023   09:45 Diperbarui: 7 Desember 2023   10:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun masih jauh dari pelaksanaan pemilu, diskusi tentang calon, kebijakan politik, dan dinamika sosial-politik telah menjadi topik hangat di tengah masyarakat. Persiapan pemilu 2024 merupakan agenda penting,  pemerintah serta penyelenggara pemilu juga sudah mulai melaksanakan rapat pembahasan rencana pemilu.

Dibalik pembahasan tersebut, topik yang sedang hangat juga datang dari Menkominfo Johnny G. Plate yang mendorong untuk menerapkan digitalisasi pada pemilu 2024.

"Pengadopsian teknologi digital dalam giat Pemilu memiliki manfaat untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam proses kontestasi politik yang legitimate baik dalam tahapan pemilih, verifikasi identitas pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara hingga transmisi dan tabulasi hasil pemilu," ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Digitalisasi Pemilu Untuk Digitalisasi Indonesia, yang berlangsung secara hibrida dari Hilton Resort Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (22/03/2022) malam.

Jadi sebenarnya apa pengertian kompleks, keuntungan, dan kerugiannya? Siapkah Indonesia menerapkan hal itu?

Pengertian E-voting

E-voting, atau electronic voting, merujuk pada sistem pemungutan suara yang menggunakan teknologi elektronik atau komputer untuk memfasilitasi proses pemilihan. E-voting dapat melibatkan berbagai bentuk teknologi, termasuk mesin pemungutan suara elektronik, aplikasi seluler, atau platform daring.  Di Indonesia, e-voting sebenarnya bukanlah hal baru, sebanyak 155 desa telah mencoba menggunakan e-voting saat Pilkades. 

Efisiensi dan Keuntungan 

Secara umum, dari digitalisasi ini akan dapat memberikan fleksibilitas bagi pemilih dengan menyediakan opsi pemungutan suara melalui platform daring atau aplikasi seluler, memungkinkan pemilih untuk memberikan suara dari lokasi yang berbeda, dapat mempercepat proses penghitungan suara dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pemilihan.  

Selain memberi aksebilitas untuk semua kalangan pemilih, dengan implementasi e-voting juga dapat membantu mengurangi penggunaan kertas dalam pemilihan, memberikan dampak positif terhadap lingkungan. 

Tantangan Keamanan dan Kekhawatiran

Setiap alternatif kebijakan, selain memiliki keuntungan, tentunya juga memiliki kelemahan. Salah satu hal yang paling disoroti berbagai pihak terkait e-voting adalah soal keamanan data. Dari digitalisasi ini memiliki kemungkinan untuk memanipulasi hasil data, hal ini bisa saja di lakukan oleh orang dalam yang memiliki akses ke sistem ataupun peretas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun