Beberapa waktu lalu, ada kejadian penyanderaan ibu  (Risma) dan anak balita (Dafa) yang terjadi di dalam angkot, di daerah Jakarta Timur, penahanan di dalam angkot yang mengerikan, dimana leher sudah di hunus pisau dan anak yang menangis ketakutan di dalam pelukan, walau akhirnya si anak terdiam dalam rasa aman di pelukan sang ibu. Walaupun penjambret yang akhirnya menyandera ibu anak ini sudah mendapatkan handphone dari korban sebelumnya, namun tak pelak tubuh ibu ini pun berdarah di tangannya dan si anak mengalami luka di punggungnya.
Kejadian menakutkan yang berlangsung beberapa menit ini, juga disaksikan oleh warga yang akhirnya merubungi angkot karena korban sempat berteriak dan menarik perhatian warga dan seorang polisi yang akhirnya berhasil menyelamatkan korban dengan menembakkan pistolnya.
Pada beberapa orang yang mengalami prilaku kekerasan, entah korban penyanderaan, korban perkosaan, bullying, atau anak yang menerima prilaku kekerasan dari orang tua, baik dari perkataan maupun dari perbuatan orangtua, dan hal hal tidak nyaman lain , akan menyebabkan memori tersimpan dengan detail karena seluruh panca indera sedang menerima dengan terbuka karena situasi menyebabkan seseorang fokus pada kejadian yang dihadapinya, dan data data itu akan masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi folder menakutkan yang tertaut di pikiran dan perasaan dan menimbulkan emosi tertentu yang akan timbul kapan saja bila ada pemicu di lingkungannya .
Mari kita lihat apa yang bisa ditangkap Panca Indera manusia yang menyebabkan terciptanya folder ketakutan bagi korban.
1.Penglihatan menerima informasi karena fokus situasi di angkot, cuaca sudah mulai gelap, karena sudah pukul 19.00 membuat remang, melihat  pisau terhunus di leher, membuat perasaan semakin takut
2.Pendengaran menangkap kerasnya suara penodong yang berteriak " mati saja semua ", lalu mendengar banyaknya warga yang berteriak teriak di sekeliling angkot, dan mendengar letusan pistol yang sangat kuat membuat keterkejutan , dan hal mengejutkan akan membuat memory terekam secara kuat
3. Penciuman, aroma angkot, aroma badan si penjahat, dan segala aroma di saat itu akan memperkuat ingatan  bagi korban
4. Perabaan, Â sensitifitas di kulit menjadi lebih kuat, merasa rangkulan yang kuat dan terduduk di lantai angkot, pasti kondisinya tidak nyaman, dan si anak juga didalam pelukan, entah dalam posisi mau jatuh dari pelukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H