Jika manusia ini adalah makhluk yang sama sama seperti ciptaan Tuhan yang lain , yang lahir primitif dan bermain dengan insting, dan tidak mengetahui ahwa dirinya bernama manusia, sama seperti hewan lain, maka hakikatnya ciptaan Tuhan yang ini pun memiliki keinginan mendapatkan yang baik di dalam hidupnya.
Tidak ada yang benar ataupun salah.
Benar atau salah itu karena ada norma, yang ditetapkan oleh manusia, yang memberi nilai terhadap sesuatu.
Seseorang, mau hidupnya berkelimpahan , maka dia menjalani kehidupan berdasarkan pilihannya saja... Mau hidup cepat berkelimpahan dengan kerja cerdas, atau kerja keras.
Kerja cerdas, jika dikatakan korupsi itu juga kerja cerdas, bagi orang orang yang berpikir kreatif dan mau korupsi, namun dia tidak melihat ada banyak orang yang dirugikan.
Kerja baik dengan niat baik , Â memberi tenaga, waktu, bekerja pada tuntunan sesuatu, juga tetap merugikan, merugikan siapa? Mungkin dirinya sendiri yang dirugikan..rugi perasaan melihat kawanmu maju pesat, kamu yg rajin, kamu yang taat kamu yang baik.. tapi kamu rugi juga, karena kamu masih tetap berada berkecukupan..tidak semewah kawanmu yang korupsi.
Karena nilai yang dianutnya.
Nazarudin, Anas Urbaningrum, para tersangka e ktp, melakukan korupsi, meraup banyak uang( bukan daun nangka ), dan akhirnya karena nilai merugikan negara, maka diperiksa kasusnya dan diproses dan sekarang berada dalam pengawasan
Ada juga yang hidup sederhana, tanpa korupsi namun tetap juga merasa sengsara karena belum cukup kehidupan ini itu.
Namun ada juga yang tidak punya apa apa namun tetap bahagia, menikmati nafasnya pun sudah bahagia... Tidak punya uang, tidak punya pasangan, tidak punya kendaraan, tidak punya baju, tidak punya emas, tidak punya apa apa, tapi dia masih hidup.. yah syukuri saja.
Karena semua itu.. semua masalah hanya ada di pikiranmu saja, coba sesekali engkau tidak usah berfikir.. tidak usah berpengharapan, tidak usah punya keinginan, maka nilai nilai kehidupan akan muncul.. menjadi bijaksanalah engkau.
Jangan sesali masa lalumu , pikirkan apa yang mau kamu buat di depan..seperti Nazarudin dan Anas yang bernyanyi, dia memikirkan apa yang mau dibuatnya di detik dan menit ke depan.. berhenti menyesal..karena akan membuatmu dipenjara oleh pikiran dan perasaanmu sendiri.
Lepaslah.. terbanglah.. menyanyi untuk hidupmu, mungkin kamu masih bisa berguna bagi orang , atau mungkin juga tidak..setidaknya untuk dirimu sendiri ..
AGAR KAMU LEBIH BAIK.
MN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!