Mohon tunggu...
Sania Queenita
Sania Queenita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Saya memiliki hobi menulis sedari kecil, selain itu saya juga hobi membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggapai Harapan ke Ujung Negeri: Menelusuri Ketimpangan Pendidikan di Daerah Terpencil

1 Desember 2024   22:17 Diperbarui: 1 Desember 2024   22:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Para Siswa yang Sedang Bersekolah ( Sumber : Antara News )

Perkembangan zaman yang semakin pesat di era sekarang ini memberikan banyak kontribusi di segala lini kehidupan, tak terkecuali perkembangan dalam dunia pendidikan. Teknologi yang terus berkembang, sarana prasarana yang semakin memadai, melimpahnya sumber daya manusia yang berkompeten, serta hal -- hal lain yang turut mendukung tercipta dunia pendidikan yang berkualitas nampaknya sudah sering kita jumpai pada zaman ini. Daerah kota besar tentunya memiliki ketersediaan sarana prasarana yang lebih baik, mulai dari transportasi umum yang cenderung lebih mudah untuk ditemui, fasilitas umum yang memadai, hingga ketersediaan teknologi canggih yang nyatanya sangat memudahkan siswa dalam mengakses dunia pendidikan. Tidak hanya itu, kualitas pendidikan berkualitas di daerah perkotaan dapat dibuktikan pula dengan tersedianya tenaga pendidik yang lebih berkompeten dan juga tersedianya lebih banyak beasiswa.

Namun, apabila menilik lebih jauh, nyatanya kemudahan akses dan fasilitas tersebut hanya bisa dirasakan oleh sekelompok orang dalam lingkup tertentu saja. Terdapat kesenjangan besar antara akses pendidikan di perkotaan dengan kualitas pendidikan di daerah terpencil, sejauh ini kualitas pendidikan di daerah terpencil masih jauh dari kata baik. Terbatasnya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar di daerah terpencil turut menjadi salah satu faktor mengapa kualitas pendidikan di Indonesia begitu timpang, sering kali dijumpai sekolah yang kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang layak, laboratorium, atau perpustakaan. Kondisi bangunan sekolah yang rusak dan ruang kelas yang tidak layak pun nampaknya sudah sangat sering ditemui, hal ini tentu akan menghambat proses belajar mengajar antar siswa dan tenaga pendidik. Para siswa di daerah terpencil juga kesulitan untuk mendapatkan akses materi pembelajaran, hal ini dikarenakan keterbatasan sumber belajar seperti buku dan internet. Kurangnya akses terhadap hal tersebut tentu menjadi kendala besar, mengingat para siswa akan semakin kesulitan untuk memgitu perkembangan dalam dunia pendidikan.

Tidak hanya itu, lingkungan pendidikan di daerah terpencil juga mengalami kesulitan dalam memperoleh tenaga pendidik yang berkualitas. Sering kali tenaga pendidik yang berkompeten enggan ditempatkan di daerah tersebut dengan berbagai alasan, beberapa diantaranya karena sarana prasarana yang sulit untuk didapatkan, lokasi yang tidak strategis, serta kurangnya kesejahteraan, hal tersebut mengakibatkan daerah terpencil kesulitan untuk mendapatkan tenaga pendidik yang berkompeten. Pada daerah terpencil, akses terhadap beasiswa pun nampaknya sangat jarang ditemukan, hal ini tentu jauh berbeda apabila dibandingkan dengan daerah perkotaan. Di daerah perkotaan, banyak sekali program beasiswa yang dapat ditemukan, program tersebut biasanya lebih banyak tersedia karena terdapat cukup banyak lembaga pendidikan maupun perguruan tinggi. Jika melihat dari perspektif daerah terpencil, para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi cenderung mengalami hambatan, terutama terkait dengan kurangnya akses terhadap beasiswa yang dapat meringankan mereka dalam mengatasi biaya pendidikan yang tinggi.

Hingga saat ini, Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan besar dalam dunia pendidikan, salah satunya yaitu akses pendidikan yang tidak merata. Apabila terus dibiarkan, ketidakmerataan akses pendidikan ini tentu saja berpotensi menjadi masalah serius. Tanpa adanya pendidikan yang merata, daerah dengan akses pendidikan terbatas cenderung kurang bisa berkembang, hal ini dibuktikan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lambat karena mereka tidak bisa memanfaatkan sumber daya secara optimal. Tidak hanya itu, akses pendidikan yang tidak merata dapat menimbulkan masalah sosial yakni kemiskinan dan ketimpangan sosial ekonomi. Akses pendidikan yang terbatas mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di daerah terpencil, akibatnya mereka cenderung kurang bisa bersaing di era sekarang karena persaingan yang sangat kompetitif, pada akhirnya masyarakat di daerah terpencil terjebak dalam lingkaran kemiskinan generasi ke generasi. Dengan demikian, tidak meratanya akses pendidikan dapat memicu terjadinya berbagai masalah serius, seperti peningkatan kemiskinan, rendahnya sumber daya manusia, menghambat kemajuan suatu wilayah, hingga ketimpangan di berbagai sektor kehidupan.

Setelah mengetahui masalah yang berpotensi timbul akibat tidak meratanya sistem pendidikan, terutama di daerah terpencil, hal tersebut tentunya wajib menjadi perhatian bagi seluruh pihak, baik itu pemerintah maupun masyarakat sipil. Perlu diketahui bahwa terdapat peraturan yang telah disahkan oleh pemerintah mengenai kesetaraan akses pendidikan, di mana hal ini tertuang dalam Undang -- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang -- undang tersebut dibentuk demi menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan bagi seluruh warga negara Indonesia, tentunya tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya. Namun, hingga saat ini implementasi dari peraturan perundang -- undangan tersebut tampaknya belum optimal, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya daerah terpencil di Indonesia yang belum mendapatkan akses serta kualitas pendidikan yang sama seperti layaknya pendidikan di daerah perkotaan.

Dalam menghadapi tantangan besar ini, diperlukan adanya langkah strategis yang dapat mendukung terselenggaranya pendidikan yang merata dan berkualitas untuk seluruh wilayah di Indonesia, terutama akses pendidikan di daerah terpencil yang kurang mendapat atensi dari banyak pihak. Pertama, langkah yang dapat dilakukan adalah perbaikan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar. Infrastruktur yang baik merupakan kunci untuk menunjang pendidikan, berkaitan dengan hal ini pemerintah dapat menyediakan fasilitas pendidikan yang layak, seperti perpustakaan, ruang kelas yang layak dan fungsional, kantin, serta fasilitas sanitasi yang baik. Kedua, peningkatan kualitas tenaga pendidik. Tenaga pendidik yang berkompeten serta terlatih akan memberikan perubahan signifikan terhadap kualitas pendidikan di daerah terpencil, hal ini dikarenakan peran guru yang sangat krusial dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta mendukung perkembangan siswa. Tenaga pendidik yang berkualitas diharapkan mampu dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil. Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan bantuan pendidikan atau beasiswa, pemerintah diharapkan dapat lebih sering menyediakan beasiswa pendidikan bagi para siswa di daerah terpencil agar mereka bisa melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya tanpa kendala biaya. Hal tersebut juga diharapkan dapat mempersempit jurang kesenjangan dengan pendidikan yang terdapat di perkotaan.

Tidak meratanya akses pendidikan di Indonesia menjadi salah satu tantangan yang memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak. Meskipun mengetahui berbagai faktor yang menyebabkan hal tersebut, kita seharusnya tidak membiarkan ketimpangan ini terus berlanjut. Memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas merupakan hak bagi setiap orang, terutama para generasi muda. Pendidikan adalah hak dasar dari setiap anak, maka dari itu tidak ada alasan bagi anak -- anak di daerah terpencil untuk tidak mendapatkan kesempatan belajar yang setara. Dalam mendukung terselenggaranya pemerataan pendidikan diperlukan langkah -- langkah yang strategis, diharapkan dengan langkah tersebut kita dapat membuka jalan bagi para siswa yang berada di daerah terpencil untuk tetap memperjuangkan mimpinya serta memastikan bahwa masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat dapat diwujudkan tanpa terkecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun