Mohon tunggu...
Sania Nirmala Zahra
Sania Nirmala Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kitab Muqaddimah: Sebagai Salah Satu Peletak Dasar Keberadaan Sosial Politik

28 Juni 2024   01:50 Diperbarui: 1 Juli 2024   08:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berikut merupakan seorang tokoh historiografi dan sejarawan muslim keturunan Arab bahkan di anggap sebagai bapak ilmu sosiologi, dan ekonomi modern beliau adalah Abdurahman Abu Zaid waliuddin bin Khaldun atau yang gemar dipanggil dengan Ibnu Khaldun. Ia keturunan dari khalid bin utsman yang merupakan orang pertama yang memiliki maraga ke wilayah negara Andalusia. Adapun kata Khaldun merupakan kebiasaan dari orang-orang maghribi sebagai penghormatan. Ibnu Khaldun lahir pada 732 H tepatnya pada 27 Mei 1333 di Tunisia. Beliau hidup dengan menyumbangkan berbagai gagasan dan pengetahuannya untuk kehidupan di kemudian hari. Ibnu Khaldun dipandang memiliki kecerdasan alami dan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga membentuk dirinya menjadi cendikiawan yang mahir dalam masalah politik dan sosial.

            Beliau masih memiliki darah dengan Wail bin Hajar (salah satu sahabat Nabi), keluarga Ibnu Khaldun berasal dari Hadramaut, Yaman yang memiliki kedudukan yang tinggi di kenegaraan.  Pada fase pertama pendidikannya, beliau belajar kepada ayah kandungnya sendiri. Sewaktu kecil, Ibnu Khaldun sudah menghafal dan mempelajari al-Qur’an beserta tajwidnya. Kemudian, ia juga gemar pergi ke pada ulama terkemuka untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan seperti tata bahasa  (nahu, Sharaf, balaghah) teologi, logika, fikih, ilmu alam, matematika, dan astronomi.

Tak hanya itu, ia juga mempelajari mengenai berbagai ilmu syariat seperti tafsir, hadist, tauhid. Adapun ulama yang beliau datangi di antaranya: Abu Abdillah Muhammad bin al-Arabi al-Hashyariri, Abu al-Abbas Ahmad ibn al-Qushshar, Abu Abdillah Muhammad al-Jiyani dan Abu Abdillah Muhammad ibn Ibrahim al-Abili.

            Adapun latar belakang dari keluarga Ibnu Khaldun berasal dari keluarga yang ikut berkecimpung di dunia politik. Ketika berusia 20  beliau sudah menjadi master of seal sehingga dapat dikatakan bahwa baik politik ataupun ilmu pengetahuan sudah melekat di dalam dirinya. Banyak pengalaman hidup yang ia lalui seperti pernah berada di istana bahkan penjara, pernah menjadi menteri bahkan menjadi pelarian/buronan, pernah mengalami kondisi miskin.

            Disisi lain, ia tetap menjadi bagian dari politik dan tetap menjalin hubungan dengan para ilmuan baik dari kalangan muslim ataupun Kristen bahkan yahudi. Hal ini dapat dikatakan bahwa diri Ibnu Khaldun selalu haus dan tidak pernah puas dengan belajar.

            Tahun 1375-1378 M, ia menjalani pensiunnya di Gal’at Ign Salamah (sebuah purti di Provinsi Oran), dan kemudian mencoba menulis Sejarah Dunia dengan Muqaddimah. Ketika ingin mendapatkan berbagai buku ia pergi ke perpustakaan besar dan mendapatkan izin dari pemerintah Hafsid untuk kembali ke Tunisia, sekitar 1382 ketika ia berangkat ke wilayah Iskandariah ia menjadi guru besari ilmu hukum. Ibnu Khaldun menghabiskan hidupnya di Kairo hingga wafat pada 26 Ramadhan 808 H (16 Maret 1406 M). 

            Adapaun salah satu karyanya yang populer ialah kitab Muqaddimah, yang memberikan pengaruh dalam bahasan ilmu sosial. Jika dikaitkan dengan sejarah, beliau berperan aktif dalam mencetuskan/menjadi peletak dasar ilmu-ilmu sosial dalam Islam. Di dalam karyanya tersebut Ibnu Khaldun membagi beberapa bagian, di antaranya:

            Pertama,  manusia serta keseluruhan dan jenis-jenisnya dalam perimbangannya dengan  bumi “ilmu sosiologi”. Kedua, masyarakat pengembara dengan menyebut berbagai kabilah dan etnis yang biadab “sosiologi pedesaan”. Ketiga, negara merupakan khalifat dan pergantian sultan “sosiologi politik”. Keempat, masyarakat yang menetap, negeri dan kota “sosiologi kota”. Kelima, pertukangan bagian dari kehidupan, penghasilan dan aspek lainnya “sosiologi industri”. Keenam, ilmu pengetahuan dan cara memperolehnya serta mengajarkannya “sosiologi pendidikan”.

            Dalam pemikirannya, Ibnu Khaldun sangat memahami betul masyarakat dengan segala aspek dan tak hanya itu, beliau juga mencoba untuk menunjukan berbagai fenomena  di dalam bahan studinya. Ibnu Khaldun merupakan orang pertama yang mengaitkan antara evolusi masyarakat dengan sebabnya, adapun laporan penelitiannya sangat sistematis karena menyantumkan berbagai dalil. Ia juga telah mengkaji perilaku manusia dan pengaruh iklim serta aspek pencarian nafkah dengan menghubungkan pengaruh konstitusi tubuh manusia dan intelektual manusia.

            Niat awal yang kemudian ia capai untuk menulis sejarah keseluruhan bangsa Arab dan Berber,  sebelum melakukan hal tersebut ia menilai  dan perlu untuk membahas metode sejarah, dengan tujuan memberikan kriteria yang diperlukan untuk membedakan kebenaran sejarah dari kesalahan. Berikut merupakan beberapa pengaruh dari kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun. Di antaranya:

  • Falsafah sejarah, telah memberikan pengertian tentang pemahaman yang baru mengenai sejarah adalah ilmu dan memiliki filsafat. Yaitu peristiwa sejarah terkait dengan derminisme kealaman dan bahwa fenomena sejarah adalah berbagai kejadian dalam negara.
  • Metodologi sejarah, bahwa kriteria logika tidak  sejalan dengan watak benda empirik, karena epistemologinya adalah observasi. Hal ini merangsang para sejarawan untuk mengorientasikan pemikiran dengan eksperimen. Kerana ia berpendapat tentang adanya hubungan antaran sejarah dan ekonomi bahwa faktor utama dalam revolusi dan perubanhan ialah ekonomi.
  • Dalam pokok bahasan Muqaddimah adalah kesejahteraaan masyarakat manusia dan kesejarhteranan soasial. Dalam pandangan Ibnu Khaldun, bahwa ilmu peradaban adalah ilmu baru, dan banyak memiliki manfaat, bahkan kaidah untuk memisahkan yang benar dari yang salah dapat dipahami dalam penyajian fakta yang menunjukkan mungkin dan mustahil.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ibnu Khaldun  tak hanya seorang Sosiolog  saja namun banyak gelar yang ia emban  sehingga menjadi salah satu tokoh terkemuka yang gagasannya masih dikutip sampai sekarang. Ibnu Khaldun  memiliki banyak teori politik yang sangat relevan dan maju. Atau dapat dikatan bahwa kitab Muqaddimah merupakan peletak dasar daru keberadaan sosiologi dan politik. bahwa dalam Buku I Muqaddimah, Ibnu Khaldūn membuat sketsa sosiologi umum; dalam Buku II dan III, sosiologi politik; dalam Buku IV, sosiologi kehidupan perkotaan; dalam Buku V, sosiologi ekonomi; dan di Buku VI, sosiologi pengetahuan. Karya ini penuh dengan observasi brilian tentang historiografi, ekonomi, politik, dan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun