Mohon tunggu...
Sania Nabillah
Sania Nabillah Mohon Tunggu... Lainnya - Nia

menjadi pion diatas papan catur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hiraukan Pembukuan, Pelaku UMKM Buta Akuntansi

16 Desember 2020   09:51 Diperbarui: 16 Desember 2020   09:57 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu hal yang berpengaruh dalam pergerakan ekonomi yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Ekonomi. Peran UMKM sendiri tergolong sangat penting dalam perekonomian, diantaranya yakni pelaku utama dalam pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.

Perkembangan dan kinerja UMKM yang semakin berkembang tidak terhindar dari adanya  masalah dan kendala. Ini merupsksn kabar yang baik, tetapi di sisi lain, hal yang menjadi sumber masalah adalah minimnya pengetahuan pembukuan dan laporan keuangan pelaku UMKM. Hal ini jika dibiarkan akan menjadi problem pada UMKM tersebut. 

Minimnya kesadaran terhadap pentingnya pembukuan laporan keuangan dikalangan UMKM. Teridentifikasi beberapa problem, diantaranya sehubungan dengan perilaku manajemen keuangan yakni permasalahan pada pengetahuan ilmu keuangan. Ilmu keuangan bisa meliputi keterampilan keuangan dan penguasaan alat keuangan. 

Keterampilan keuangan sendiri berguna untuk pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan, contoh menyusun sebuah  anggaran, pengetahuan tentang investasi, menyusun alur asuransi, serta tips and trik dalam ber kredit. Sedangkan alat keuangan merupakan media dlam proses pengambilan keputusan manajemen keuangan seperti kartu debit, kartu kredit, dan cek.

Poblematika dalam keterampilan keuangan yang sering terjadi pada dunia UMKM adalah dalam hal menyusun anggaran. Banyak dari pelaku UMKM sering mengabaikan penyusunan anggaran dalam bkegiatan UMKM nya, bahkan jarang sekali yang membuat pembukuan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan manajemen usahanya. 

Alangkah baiknya jika para pelaku UMKM membuat catatan yg berkaitan dengan rencana anggaran, rencana pelaksanaan, dan cara mengendalikan laporan keuangan. Realita lapangannya adalah kesadaran para pelaku UMKM  dalam melakukan pencatatan atas laporan keuangannya masih sangat minim. Hal tersebut pasti ada sebabbya, penyebab utama nya adalah pola pikir para pelaku UMKM tersebut. Banyak dari mereka berfikir perencanaan anggaran tidak sebegitu berpengaruh penting terhadap usaha mereka. Bahkan mereka kebanyakan tidak mebcatat laporan keuangan tidak ada dampak negatif nya.

Problematika dalam hal keterampilan keuangan lainnya yakni pada hal investasi. Sedikit sekali para pelaku UMKM yang paham dan action di bidang investasi. Pengetahuan mereka terhadap investasi sangat rendah, sehingga mereka kurang memahami poin positif dala ber investasi dan membuat para pelaku UMKM tidak melakukan investasi. Itu merupakan bukti bahwa memamng pengetahuan investasi para pelaku UMKM masih sangat kecil. Terdapat hal lain selain inestasi yang tidak kalah penting. Yakni kredit. 

Dimana para pelaku UMKM jarang yang paham mengenai tips trik kredit itu bagaimana, agar tidak salah dalam mengambil langkah. Banyak dari mereka yang hanya memikirkan modal tambahan tanpa mempertimbangkan dari banyak sisi lagi. Selain itu, banyak pelaku UMKM yang tidak melakukan berbagai pertimbangan saat mengajukan kredit. Tidak ada yang salah dengankredit, namun jika para pelaku UMKM paham soal kredit, maka mereka tidak akan salah dala mengambil langkan dalam kredit dan juga mampu kredit dengan cerdas.

Dari dual hal tersebut, disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan keterampilan pada pencatatan keuangan adalah dari faktor jenjang pendidikan. Pengetahuan keuangan dapat diperoleh dari pendidikan formal dan sumber-sumber informal. Pendidikan formal ini seperti program universitas, talkshow, atau bisa juga mengikuti kelas pelatihan di luar. Untuk sumber informasi sendiri tidak ada sulitnya di masa sekarang. 

Secara sederhana  bisa menggalih informasi dari lingkungan sekitar, seperti orang tua, teman dekat,  dan teman kerja, dan masih banyak lainnya. Kebanyakan para pelaku UMKM buta akan ilmu akuntansi, dan masih minim dari mereka yang paham pentingnya  pencatatan dan pembukuan dalam kegiatan berwirausaha. 

Ketika pelaku UMKM paham tentang akuntansi, pencatatan laporan keuangan, sudah pasti mereka memiliki keterampilan dalam bidang tersebut. Dari hal yang sudah dijelaskan diatas, terlihat jelas bahwa banyak UMKM yang menhiraukan pencatatan keuangan.

Hal lain yang menjadi masalah dalam pencatatan laporan keuangan yakni permasalahan pada perilaku atau sifat keuangan para pelaku UMKM tersebut. Banyak dari mereka yang minim sekali akan hal itu. Hal tersebut dibuktikan dengan miim nya motivasi mereka dalam meningkatkan pengetahuan pada bidang laporan keuangan.  

Padahal hal tersebut apabila tidak diatasi maka akan berpengaruh pada UMKM tersebut. Hal yang semakin berbahaya lagi, mereka para pelaku UMKM cenderung merasa ukup dan puas dengan usahanya yang dilakukan tanpa pelaporan catatan keuangan. Mereka merasa tidak ada masalah jika mereka tidak melakukan pencatatan, sehingga membuat motivasi mereka untuk meningkatkan pengetahuan laporan keuangan minim. 

Mereka butuh motivator, untuk meningkatkan pengetahuan laporan keuangannya dan memotivasi mereka para pelaku UMKM untuk menjaga kestabilan dan pencatatan keuangan untuk keperlun usaha UMKM mereka dalam jangka panjang sehingga bisa menganalisis juga beberapa hal yang mungkin menjadi faktor naik turun nya usaha mereka dalam periode ke periode selanjutnya.

Dari penjelasan tersebut, cukup menjelaskan bagaimana rendahnya pengetahuan mereka para pelaku UMKM dalam hal catatan keuangannya dan kurang paham memahami pengaruh laporan keuangan bagi usaha UMKM nya dalam jangka panjang. 

Faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesadaran para pelaku UMKM dalam memahami pencatatan laporan keuangan. Para pengguna akuntansi khususnya dalam hal ini pelaku UMKM butuh perhatian lebih terhadap pengetahuan dan sikap pencatatan laporan keuangan mengingat manfaat dalam manajemen keuangan sangat penting yang akan berpengaruh pada kegiatan operasional UMKM tersebut. 

Selain itu, menyusun anggaran dapat dijadikan patokan/timbangan bagi UMKM untuk pengambilan keputusan-keputusan dpada proses pengelolahan usaha kecil menengah, antara lain keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga, dan dalam hubungannya dengan dan kreditur. Menyusun anggaran juga dapat digunakan dalam rangka menyusun berbagai rencana, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas pada masa mendatang, kontroling biaya, mengukur dan meningkatkan produktivitas serta memberikan dorongan dalam proses produksi.

Tips agar bisa mengatur keuangan secara sederhana

  • Melacak faktur

Faktur merupakan dokumen pendukung untuk melakukan pembukuan dan pembuatan laporan keuangan perusahaan. Ketika faktur terlambat atau tidak dibayar maka akan berpengaruh terhadap aliran kas perusahaan. Jalannya bisnis juga akan ikut trgaanggu akibat hal ini. Oleh sebab itu, Pihak UMKM  harus memastikan bahwa customer yang memesan telah membayar tagihan dan tidak ada yang menghutang alternatif lain adalah dengan menentuka jangka waktu. Sehingga jika tidak memenuhi jangka waktu yang ditentukan dapat dikenakan sanksi yang dibebankan pada jumlah yang dibayarkan oleh mereka

  • Bedakan rekapan piutang dan utang

Manajemen keuangan yang buruk merupakan salah satu hal yang menghancurkan aliran bisnis. Percampuran dana yang di depositkan oleh customer dan dana yang dipinjam dapat menyebabkan kerumitan dan apabila dibiarkan terus menerus akan menjadi lebih buruk bahkan menjadi krisis keuangan. Oleh karena itu, sebaiknya memisahkan kedua jenis catatan ini. Hal ini dapat memudahkan sesuatu apabila ingin mencari sesuatu selain itu dapat mengetahui makan harta penjualan dan harta pribadi..

  • Menyimpan rekapan pencatatan

Catatan keuangan dan lembaran pembuktian merupakan hal yang penting dalam pelaporan keuangan. UMKM yang visioner harus memastikan semua dokumen yang digunakan dalam transaksi sehari-hari disimpan dengan baik untuk digunakan sebagai referensi di masa yang akan datang.

  • Mengoreksi pembukuan berkala

Ilmu yang diterapkan para pengusaha besar dalam meninjau pecatatan bisnis secara rutin akan membuat pelaku UMKM mendapatkan informasi yang selalu terbaru ter update tentang keadaan bisnis. Hal tersebut dapat membantu mnegontrol arus kas dan mengelola arus kas, mengetahui pengeluaran mingguan yang terjadi dan informasi tentang faktur yang telah dikeluarkan oleh perusahaan

  • Gunakan software akuntansi

Ini merupaka taktik praktis dalam melakukan pembukuan UMKM dengan mudah dan cepat. Penggunaan software akuntansi online dapat memudahkan para pelaku UMKM untuk melakukan pembukuan dengan mudah. Hal tersebut bisa dilakukan menggunakan jurnal, maupun menggunakan softwere lainnya. 

Zaman sekarang adalah bisa dikatakan zaman android. Dimana semua orang hampir memiliki yang namanya smartphone. Tidak kalah menarik juga, sekarang terdapat aplikasi keuangan melalui andoid yakni Buku kas, buku warung, dan masih banyak lain. Hal tersebut cukup membantu para pelaku UMKM dalam mengetahui catatan pembukuan laporan keuangannya secara sederhana dan praktis, serta aman dan dapat dgunakan dalam jangka waktu panjang.

Sekian sedikit ilmu yangdapat saya bagikan, semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun