Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu hal yang berpengaruh dalam pergerakan ekonomi yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Ekonomi. Peran UMKM sendiri tergolong sangat penting dalam perekonomian, diantaranya yakni pelaku utama dalam pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Perkembangan dan kinerja UMKM yang semakin berkembang tidak terhindar dari adanya  masalah dan kendala. Ini merupsksn kabar yang baik, tetapi di sisi lain, hal yang menjadi sumber masalah adalah minimnya pengetahuan pembukuan dan laporan keuangan pelaku UMKM. Hal ini jika dibiarkan akan menjadi problem pada UMKM tersebut.Â
Minimnya kesadaran terhadap pentingnya pembukuan laporan keuangan dikalangan UMKM. Teridentifikasi beberapa problem, diantaranya sehubungan dengan perilaku manajemen keuangan yakni permasalahan pada pengetahuan ilmu keuangan. Ilmu keuangan bisa meliputi keterampilan keuangan dan penguasaan alat keuangan.Â
Keterampilan keuangan sendiri berguna untuk pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan, contoh menyusun sebuah  anggaran, pengetahuan tentang investasi, menyusun alur asuransi, serta tips and trik dalam ber kredit. Sedangkan alat keuangan merupakan media dlam proses pengambilan keputusan manajemen keuangan seperti kartu debit, kartu kredit, dan cek.
Poblematika dalam keterampilan keuangan yang sering terjadi pada dunia UMKM adalah dalam hal menyusun anggaran. Banyak dari pelaku UMKM sering mengabaikan penyusunan anggaran dalam bkegiatan UMKM nya, bahkan jarang sekali yang membuat pembukuan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan manajemen usahanya.Â
Alangkah baiknya jika para pelaku UMKM membuat catatan yg berkaitan dengan rencana anggaran, rencana pelaksanaan, dan cara mengendalikan laporan keuangan. Realita lapangannya adalah kesadaran para pelaku UMKM Â dalam melakukan pencatatan atas laporan keuangannya masih sangat minim. Hal tersebut pasti ada sebabbya, penyebab utama nya adalah pola pikir para pelaku UMKM tersebut. Banyak dari mereka berfikir perencanaan anggaran tidak sebegitu berpengaruh penting terhadap usaha mereka. Bahkan mereka kebanyakan tidak mebcatat laporan keuangan tidak ada dampak negatif nya.
Problematika dalam hal keterampilan keuangan lainnya yakni pada hal investasi. Sedikit sekali para pelaku UMKM yang paham dan action di bidang investasi. Pengetahuan mereka terhadap investasi sangat rendah, sehingga mereka kurang memahami poin positif dala ber investasi dan membuat para pelaku UMKM tidak melakukan investasi. Itu merupakan bukti bahwa memamng pengetahuan investasi para pelaku UMKM masih sangat kecil. Terdapat hal lain selain inestasi yang tidak kalah penting. Yakni kredit.Â
Dimana para pelaku UMKM jarang yang paham mengenai tips trik kredit itu bagaimana, agar tidak salah dalam mengambil langkah. Banyak dari mereka yang hanya memikirkan modal tambahan tanpa mempertimbangkan dari banyak sisi lagi. Selain itu, banyak pelaku UMKM yang tidak melakukan berbagai pertimbangan saat mengajukan kredit. Tidak ada yang salah dengankredit, namun jika para pelaku UMKM paham soal kredit, maka mereka tidak akan salah dala mengambil langkan dalam kredit dan juga mampu kredit dengan cerdas.
Dari dual hal tersebut, disimpulkan bahwa kurangnya pengetahuan keterampilan pada pencatatan keuangan adalah dari faktor jenjang pendidikan. Pengetahuan keuangan dapat diperoleh dari pendidikan formal dan sumber-sumber informal. Pendidikan formal ini seperti program universitas, talkshow, atau bisa juga mengikuti kelas pelatihan di luar. Untuk sumber informasi sendiri tidak ada sulitnya di masa sekarang.Â
Secara sederhana  bisa menggalih informasi dari lingkungan sekitar, seperti orang tua, teman dekat,  dan teman kerja, dan masih banyak lainnya. Kebanyakan para pelaku UMKM buta akan ilmu akuntansi, dan masih minim dari mereka yang paham pentingnya  pencatatan dan pembukuan dalam kegiatan berwirausaha.Â
Ketika pelaku UMKM paham tentang akuntansi, pencatatan laporan keuangan, sudah pasti mereka memiliki keterampilan dalam bidang tersebut. Dari hal yang sudah dijelaskan diatas, terlihat jelas bahwa banyak UMKM yang menhiraukan pencatatan keuangan.