Mohon tunggu...
Sania Listia Pramesti
Sania Listia Pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa baru jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Universitas Airlangga. Saya merupakan pribadi yang senang belajar sesuatu yang baru. Hobi saya adalah menyanyi dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya K3 di Tengah Revolusi Industri 4.0: Peran Serta Tanggung Jawab K3 di Perusahaan Automasi

5 Januari 2025   01:23 Diperbarui: 5 Januari 2025   14:51 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan revolusi industri terkini yang ditandai oleh adopsi teknologi digital dan konektivitas yang luas dalam semua aspek produksi dan manufaktur. Industri 4.0 melibatkan integrasi sistem produksi yang terhubung, penggunaan Big Data dan analitik, kecerdasan buatan (AI), robotika, Internet of Things (IoT), dan komputasi awan (Cloud Computing) untuk menciptakan lingkungan produksi yang lebih efisien, adaptif, dan terhubung (Asep, 2023). Namun, di balik manfaatnya yang signifikan, Revolusi Industri 4.0 juga menghadirkan tantangan baru dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dalam konteks perusahaan automasi, K3 tidak lagi hanya berfokus pada perlindungan pekerja dari risiko fisik tetapi juga mencakup pengelolaan risiko teknologi yang semakin dominan.


K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bidang yang berhubungan dengan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja pada sebuah perusahaan, perkantoran, pabrik, proyek, maupun rumah sakit. Di dalam ilmu K3 sendiri memiliki banyak jenis spesialis, yaitu K3 listrik, bejana tekan, migas, kimia, konstruksi dsb. Hal tersebut tergantung perusahaan dan keahlian K3 apa yang dibutuhkan oleh kalian agar bisa menunjang pekerjaan di perusahaan tersebut.


Ketika perusahaan mengikuti tender sebuah project,  salah satu persyaatan utamanya adalah kelengkapan dokumen K3 perusahaan sebagai mitra yang akan dipercaya untuk mendapat project dan hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki sistem penerapan K3 yang baik. Salah satu dokumennya yaitu CSMS (Contractor Safety Management System), CSMS berguna untuk memastikan bahwa kontraktor (kita sebagai mitra/vendor) memiliki sistem K3 yang terstruktur sehingga pekerjaan di perusahaan pengguna (user) dapat berjalan lancar tanpa mengabaikan keselamatan pekerja. Sebagai bagian dari K3, perusahaan automasi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan kaidah K3 yang berlaku di perusahaan pengguna. Hal ini mencakup berbagai aspek, seperti:
1.Perizinan (Permit): Mengurus izin kerja yang diperlukan sebelum pekerjaan dimulai.
2.Analisis Bahaya Pekerjaan: Mengidentifikasi potensi risiko di lapangan dan memastikan adanya langkah mitigasi.
3.Pengawasan Eksekusi: Memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan mematuhi aturan K3, baik dari segi penggunaan alat pelindung diri (APD), pengelolaan risiko, hingga prosedur evakuasi darurat jika diperlukan.


Dalam praktiknya, perusahaan automasi sering mendapatkan proyek semi-mechanical electrical (ME) yang melibatkan pekerjaan di lapangan. Setelah menerima Purchase Order (PO), pekerjaan sering kali diserahkan kepada subkontraktor untuk eksekusi. Subkontraktor ini membawa tenaga kerja mereka sendiri, yang berarti peran K3 di dalam perusahaan automasi sangatlah penting, tugas utama K3 di bidang automasi yaitu memastikan bahwa setiap aktivitas perusahaan, baik di dalam kantor maupun di lapangan, berjalan sesuai standar K3 yang telah diterapkan.


Revolusi Industri 4.0 memberikan peluang yang besar bagi perusahaan automasi, namun hal ini juga membawa tantangan baru bagi K3. Dengan terlibatnya K3, perusahaan automasi tidak hanya dapat memenuhi syarat regulasi tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Oleh karena itu, K3 sangat penting bagi industri maupun perusahaan terlebih di tengah revolusi industri 4.0 ini. Dengan adanya CSMS, hal tersebut menjadi alat penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proyek mematuhi standar keselamatan yang berlaku. keberhasilan penerapan K3 di perusahaan automasi bergantung pada komitmen semua pihak, mulai dari manajemen hingga pekerja lapangan. Dengan pendekatan yang terstruktur dan berbasis teknologi, perusahaan automasi dapat menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0 dengan lebih percaya diri, sekaligus memastikan keselamatan semua orang yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun