Mohon tunggu...
Sania Aulia Rahma
Sania Aulia Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Residence in Nature : Adapting to Environment and Economic Change

27 September 2024   22:53 Diperbarui: 27 September 2024   22:55 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Moderator : Kang Muhammad Haikal

Narasumber : Bapak Ady Saiman (Relawan Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor)

Rangkaian acara MPD KOMPAK pada hari kedua mengundang narasumber yang sangat menginspirasi terutama dalam membangun kesadaran pentingnya menjaga lingkungan. Narasumber tersebut ialah Ady Saiman seorang relawan dari komunitas peduli ciliwung kota bogor. Permasalahan lingkungan selalu menjadi ancaman bagi keberlangsungan bumi dari tahun ke tahun. Permasalahan lingkungan mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti air, udara, hutan dan bumi secara keseluruhan. Di Indonesia Kota Bogor menempati posisi ke-5 sebagai kota terkotor. Hal ini sangat membuat miris lantaran Kota Bogor dijuluki sebagai Kota Hujan tidak dapat memberi pengaruh terhadap kualitas udara di Kota Bogor. Bapak Ady Saiman yang mulai tergerak tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar terutama kali ciliwung.

Pernah berkecimpung dalam dunia pertambangan dan melihat betapa mirisnya kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas tersebut, membuat Bapak Ady memutuskan untuk berhenti dalam bidang tersebut. Fokus Bapak Ady sekarang adalah meningkatan kualitas air Kali Ciliwung serta lingkungan disepanjangnya. Kali Ciliwung memiliki panjang sekitar 120 km dengan presentase yang melewati Provinsi Jawa Barat sekitar 60%- 65%. Bogor sendiri dilewati Kali Ciliwung sekitar 15 km. Dalam merealisasikan rencana tersebut, Bapak Ady memiliki beberapa kegiatan seperti susur kali yang dilakukan setiap seminggu sekali. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meplot daerah mana yang merupakan penghasil sampah terbesar di sekitar Kali Ciliwung sekaligus menormalkan kondisi kali menjadi lebih bersih. Selain itu Bapak Ady memaparkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Tidak hanya berkoar-koar saja, nyatanya Bapak Ady juga sudah menerapkan pada dirinya dan keluarganya seperti tidak memakai tisu dan kendaraan pribadi sejak 5 tahun sekali kecuali pada hal-hal yang urgent. Pengunaan dalam meminimalkan penggunaan  plastik juga sudah dilakukan seperti membawa tumbler, memakai totebag, serta wadah sebagai tempat untuk jajanan ketika sedang hunting jajanan. Pada pemecahan sampah plastik, sebetulnya sudah ada inovasi dalam memecahkannya yaitu, membuat aspal dari plastik. Namun Karena sulit dan ribetnya regulasi yang ada membuat inovasi tersebut belum bisa diterapkan.

Usaha-usaha tersebut pastilah memiliki banyak persolan dan tantangan. Salah satunya yaitu berupa ancaman yang diterima oleh Bapak Ady seperti ancaman fisik serta percobaan suap-menyuap. Banyak sekali bahkan seorang aparatur negara dan juga aparatur desa yang saling membantu dalam melanggar peraturan guna menjaga lingkungan sekitar tetap lestari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun