bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah merilis data persebaran banjir di Jember pada tahun 2024. Data terkini menunjukkan wilayah-wilayah yang terdampak banjir beserta jumlah kerugian material, khususnya rumah terendam. Peta tersebut juga menyertakan langkah mitigasi yang direkomendasikan untuk mengurangi risiko bencana banjir.
Jember, Jawa Timur – Kabupaten Jember kembali menjadi perhatian akibatWilayah Terdampak Banjir
Berdasarkan peta, lima kecamatan di Kabupaten Jember yang terdampak banjir meliputi:
- Kecamatan Sumbersari: Dampak lebih ringan terlihat, dengan tidak adanya kerusakan rumah maupun fasilitas umum.
- Kecamatan Kaliwates: Tidak tercatat kerusakan berat, tetapi saluran irigasi meluber ke pemukiman warga dengan ketinggian air 10 cm - 90 cm dan masuk ke rumah warga dengan ketinggian air ± 20 cm - 40 cm, sehingga aktivitas masyarakat terganggu.
- Kecamatan Bangsalsari: Wilayah ini menjadi yang paling terdampak, dengan lebih dari 674 rumah terendam banjir dan satu warga mengalami luka ringan.
- Kecamatan Tanggul: Sama dengan Sumbersari, terdapat rumah-rumah yang terendam tanpa laporan kerusakan fasum.
- Kecamatan Tempurejo: Wilayah ini menunjukkan tingkat kerusakan rumah sebanyak satu unit, dengan kategori rumah rusak.
Upaya Mitigasi Bencana
Peta tersebut juga mencantumkan langkah-langkah mitigasi bencana yang terbagi dalam tiga fase: pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.
Pra-Bencana
- Pengelolaan daerah aliran sungai dari hulu hingga hilir secara terpadu untuk meminimalkan risiko luapan air.
- Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di daerah rawan banjir.
- Pemasangan pompa dan penghalang ombak untuk wilayah pesisir.
Saat Bencana
- Memastikan listrik di rumah dimatikan untuk menghindari korsleting.
- Mengamankan barang berharga ke tempat lebih tinggi.
- Mengungsi ke lokasi yang lebih aman secepat mungkin.
- Menghindari berjalan atau berkendara di arus banjir untuk mencegah kecelakaan.
Pasca-Bencana
- Membersihkan rumah dari lumpur, sampah, dan sisa air banjir.
- Menggunakan antiseptik untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Menggunakan air bersih untuk aktivitas sehari-hari guna mencegah penyakit seperti diare.
- Tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan memantau informasi terbaru dari pihak berwenang.
Harapan dan Rencana Jangka Panjang
Banjir di Jember menjadi pengingat akan perlunya manajemen risiko bencana yang lebih baik. Pemerintah daerah berencana memperbaiki sistem drainase, membangun tanggul penahan air, serta meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi mitigasi bencana. Dengan langkah-langkah penanggulangan yang terarah dan kerja sama semua pihak, diharapkan dampak banjir dapat diminimalkan, dan masyarakat Jember bisa kembali menjalani aktivitas mereka dengan normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H