Imunisasi pada balita merupakan hal yang wajib dipahami oleh setiap orang tua terkhusus yang memiliki balita. Imunisasi dilakukan agar balita tersebut memiliki ketahanan imun terhadap suatu penyakit tertentu. Program KEJAR merupakan program untuk melengkapi imunisasi wajib pada bayi usia 12-59 bulan. Sedangkan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) merupakan imunisasi tambahan yakni MR (campak dan rubela). Keduanya merupakan program pemerintah yang dikhususkan pada anak dibawah lima tahun.
Pada KKN Tematik bulan gustus ini, fokus utamanya yakni mensukseskan program KEJAR & BIAN yang diselenggarakan oleh pemerintah. Kegiatan yang ditangani oleh masing-masing puskesmas pada setiap kecamatan ini dilaksanakan secara serentak dan dibantu oleh mahasiswa KKN terkhusus pada Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Kecamatan Banyudono memiliki 2 puskesmas yang keduanya masih beroperasi. Pada artikel ini akan membahas mengenai program BIAN di Puskesmas Banyudono 2. Puskesmas Banyudono 2 membawahi 9 Desa yang dibagi menjadi 11 titik imunisasi dan memiliki 1.150 sasaran balita. Â Setiap Desa pada daerah penanganan Puskesmas Banyudono 2 memiliki kader posyandu yang turut serta membantu jalannya kegiatan imunisasi. Para petugas puskesmas dan mahasiswa KKN berfokus pada sesi entri data, dimana pada sesi ini membutuhkan pengetahuan teknologi dan kemahiran dalam menginput data pada aplikasi yang digunakan. Dapat dikatakan bahwa peran mahasiswa KKN pada program imunisasi ini adalah penginputan data, pengolahan data, dan mengurus administrasi.Â
Literasi mengenai imunisasi ini sangat penting dilakukan oleh orang tua balita. Kurangnya literasi imunisasi pada orang tua balita ini dapat menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap kewajiban imunisasi pada balita. Masih banyak ditemui kasus balita yang tertinggal imunisasi wajib sehingga harus mengejar imunisasi tersebut pada setiap bulannya. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai imunisasi wajib dan rutin yang harus dimiliki balita.Â
Leaflet dan modul yang dibuat berisi tentang imunisasi secara umum sebagai pengetahuan dasar orang tua balita. Leaflet tersebut berisi garis besar pengetahuan dasar imunisasi. Sedangkan modul berisi pengetahuan mengenai imunisasi beserta beberapa pengertian yang akan mudah difahami oleh orang tua balita. Leflet disebar ketika pelaksanaan imunisasi pada setiap desa, diserahkan kepada kader desa dan petugas puskesmas untuk diletakkan pada papan informasi puskesmas.Â
Sedangkan modul hanya diberikan kepada petugas perpustakaan sebagai bahan edukasi pabila diperlukan. Dengan adanya bahan literasi untuk orang tua balita, diharapkan tidak terjadi lagi kasus balita yang terlambat mendapat jadwal imunisasi karena kurangnya pengetahuan dari orang tua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H