[caption id="attachment_133332" align="alignleft" width="300" caption="Tonjokan (sumber mbah google)"] [/caption] Sudah Jatuh tertimpa tangga pula...haduh haduh....sanagt malang nasibnnya Pak Amien Rais..... setelah berhasil menumbangkan rezim orde baru ternyata lama berambisi pula mengembangakn rezim ''Pandean sari'' Kegagalan Beliau antara lain a.Kegagalan berambisi menjadi Presiden RI, b.Suara PAN di Pemilu 2009 turun drastis, c. Banyaknnya kader PAN yang mengundurkan diri d. kekisruhan PAN diberbagai daerah misalnnya http://groups.yahoo.com/group/PAN/message/23518 hingga berujung Pemecatan, dan banyaknnya orang yang pindah dan mengundurkan diri dari PAN seperti Dedy Yusuf Wakil Gubernur Jawa Barat e. Putra Amien Rais yang jadi anggota DPR RI, banyak kalangan yang meragukan kinerja wakil rakyat itu. f. dan Pada akhirnnya Putra Beliau Hanafi Rais mencalonkan diri menjadi orang nomer satu di kota jogja akhirnnya kandas juga, apapaun alasannya hal ini membuktikan bahwa Kota Jogja menginginkan Pemimpin yang arif dan bijaksana serta mempunyai hati nurani serta amanah dan peduli, peka terhadap masyarakat. seperti kepemimpinan Herry Zudianto. yang menjadi suri tauladan bagi pemimpin masa depan. Kegagalan Amien Rais itu menurut penulis ialah bentuk Kekeuasaan ALLAH SWT, banyak sekali korban korban yang terdzalimi akibat kebijaakan ''pandeas sari''( kalo soeharto dikenal dengan keluarga cendana, jika AR dikenal dg Pandean sari karena rumahnnya di daerah pandeasn sari condong catur sleman) Penulis jadi teringat beberapa kasus kekisruhan pimpindan dewan dijogja, http://news.okezone.com/read/2009/10/03/339/262322/konflik-pan-yogyakarta-berujung-di-kepolisian dan Kejanggalan, Drajad Wibowo yang terkenal idealis namun tidak dijadikan ketua umum partai, pemecatan Hatta Taliwang Dkk misalnnya. Menang saat ini kita krisis politik yang beretika. Semoga Jogja Tetap IStimewa Selamat Buat Haryadi Suyuti menjadi walikota Jogja Buat Keluarga Pandean Sari, tetaplah sabar , dan ingatlah Allah SWT selalu, bahwa ALLAH ITU MAHA ADIL Salam Istimewa Tisna Surya AP (Penulis : sedang belajar politik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H