Emosi sesaat tanpa melihat apa yang terjadi sebenrannya ternyata membuat orang makin sensitif akan segala hal. Keinginan yang muluk muluk, namun ketuka gagal, bagi orang yang tidak ''kuat iman'' semua hal tetnang pendapat orang menjadi salah. Tulisan saya mengenai pilkada Jogja di Kompasiana.com ini http://politik.kompasiana.com/2011/09/26/pilkada-jogja-kekalahan-hanafi-tonjokan-di-hati-amien-rais/ , http://politik.kompasiana.com/2011/09/30/pilkada-djogja-mas-hanafi-rais-please-jangan-gantung-diri/, http://politik.kompasiana.com/2011/10/02/kegundahan-sang-tim-sukses-pilkada/ , ternyata berbuah manis, saya beberapa kali diteror lewat sms, tidak kehilangan akal pula, si peneror menggunakan media FB dengan nada mengancam. Namun disisi lain, para Senior FOREDY (Forum Edukasi Etika Politik Yogyakarta ) yang beranggotakan Para Dekan, Dosen, Polotisi, tokoh Hukum dan Tokoh Masyarakat mendukung dengan memberikan suport dan sms suport kepada saya untuk terus memberikan info dan berita yang seberannnya. Memang tulisan saya belum memuat segala maca isu yang krusial, namun setidaknnya dapat memeberikan gambaran tetang ''Dynasty Pandean Sari'' untuk menuju Puncak Kekuasaaan. SApa Isi teror kepada saya? [caption id="attachment_134883" align="alignleft" width="300" caption="yang meneror saya"][/caption] Baik di FB nya, dia mencoba mengancam ''wanted tisna surya...... dan selanjutnya...... seperti yang tertera dalam akunnya. [caption id="attachment_134884" align="alignleft" width="300" caption="profil peneror"][/caption] Siapa Peneror tersebut? Nama Yanuar Adiwibowo, Pria kelairan 13 januari ini ternyata alumi salah satu SMA  terkemuka di yogjyakarat, pernah Mencicipi bangku Kuliah di Universitas  yang dikenal mengajarkan  Sanyata Dharma, yang berarti "kebaktian yang sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air  (Pro Patria et Eclessia) (Sumber wikipedia) . DIa jga mencicipi bangku kuliah di salah satu universitas terkemuka di Yogyakarat menekankan akhlaq dan budi pekerti.
Riset hingga menjadi tulisan saya menggunakan bebragai metode layaknnya seorang ethnografer. Bagi saya,apapun tulisannya jika itu benar akan tetap saya tuliswalau mendapat ancaman sekalipun. Insya Allah, Tuhan bersama orang yang benar dan  Allah Maha Adil. Salam Kebenaran!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H