Mohon tunggu...
Tisna Prenanto
Tisna Prenanto Mohon Tunggu... profesional -

Alumni UGM dan Pendidikan Pemuda Lemhannas RI Angkatan III, Saat ini saya sedang belajar tentang CSR dan Kesejahteraan Sosial pada program Magister di Universitas Indonesia. Selain itu aktif menjadi pengurus Junior Chamber International Indonesia (National Vice President), aktif sebagai Pendamping Sosial Ekonomi Masyarakat, serta Konsultan dalam bidang CSR, GCG dan Risk Managemet di Jakarta \r\n\r\nKontak : 085647770712\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BUMD Harus ber-GCG : Rakyat Sejahtera

28 November 2012   08:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:33 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13540926231373363669

[caption id="attachment_218747" align="alignleft" width="150" caption="Tisna Surya AP-Konsultan GCG dan CSR"][/caption]

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah dan memiliki peran untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta melaksanakan pembangunan secara merata. Tujuan awal didirikan BUMD adalah memberikan sumbangsih pada perekonomian daerah maupun nasional, Mengelola sumberdaya yang ada didaerah, memberikan bantuan kepada pada usaha kecil dan menengah, memeratakan kesejahteraan masyarakat didaerah, serta menciptakan lapangan pekerjaan didaerah.

Daerah daerah di Indonesia memiliki potensi sumberdaya yang tidak diragukan lagi, namun tingkat kesejahteraan masyarakat belum merata. Melihat kondisi seperti ini, membuktikan peran BUMD belum sepenuhnya dapat dirasakan masyarakat. BUMD di Indonesia jika dapat mengelola sumberdayanya pasti akan menjadi perusahaan yang mampu menopang perekonomian daerah.

Kondisi BUMD saat ini belum sepenuhnya dikelola secara baik. Untuk itu dalam pelaksanaannya harus menerapkan Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance). Tata Kelola Perusahaan dapat menjadi salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global - terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi perusahaan terbuka.

Beberapa krisis yang belakangan muncul, di kawasan Asia dan Amerika Latin diyakini muncul karena kegagalan penerapan Good Governance, yang ditandai antara lain dengan sistem regulatory yang lemah, standar akuntansi dan audit yang tidak konsisten, praktekperbankan yang lemah, serta pandangan Board of Directors (BOD) yang kurang memperhatikan hak pemegang saham minoritas.

Dengan demikian, BUMD sudah seharusnnya melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang berprinsip seperti fairness, transparency, accountability, stakeholder concern, sehingga penerapan GCG dapat menolong perusahaan dan perekonomian daerah sehingga terwujudnya daya saing yang tangguh, diikuti pulihnya kepercayaan publik atau investor berbondong bondong berinvestasi didaerah.

Salam

Tisna Surya Adi Prenanto

Consultant Risk, Governance  & CSR at MUC Consulting Group Mobile : 085647770612

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun