Mohon tunggu...
Tisna Prenanto
Tisna Prenanto Mohon Tunggu... profesional -

Alumni UGM dan Pendidikan Pemuda Lemhannas RI Angkatan III, Saat ini saya sedang belajar tentang CSR dan Kesejahteraan Sosial pada program Magister di Universitas Indonesia. Selain itu aktif menjadi pengurus Junior Chamber International Indonesia (National Vice President), aktif sebagai Pendamping Sosial Ekonomi Masyarakat, serta Konsultan dalam bidang CSR, GCG dan Risk Managemet di Jakarta \r\n\r\nKontak : 085647770712\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ini Dia Nasib Pasar Tradisional di Sleman DIY

24 Maret 2012   01:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prihatin
Pedagang pasar tradisional pasar Kolombo Sleman Yogyakarta keberatan membayar uang sewa kios ukuran 3x3 m sebesar 35 juta rp . . .
Sesudah itu ratusan pedagang pasar tradisional Godean Sleman berdemo di DPRD Sleman kemudian masuk ke pendopo kantor Bupati Sleman.
Nasib pedagang pasar tradisional memang sangat memprihatinkan, selain harus bersaing antar sesama pedagang di dalam pasar, mereka juga harus bersaing dengan pedagang ya...ng datang belakangan dan menggelar dagangannya diluar pasar . . .
Belum lagi sekarang bermunculan toko modern Indomaret dan Alfamart yang sudah invasi sampai ke pelosok desa . . . Data yang ada di seluruh Sleman sudah berdiri 176 yang tadinya hanya 100 yang akan diberi izin . . . Itupun banyak yang melanggar Perbup bahwa jarak minimal dg pasar tradisional harus 500m, tapi kenyataannya banyak yang nempel spt di ; pasar Cebongan, ps.Jangkang, ps.Pakem, ps.Setan dan pasar2 lainnya . . . Keberadaan toko modern selain merugikan pedagang pasar tradisional juga mematikan toko kelontong tradisional milik pedagang kecil warga setempat . . .
Kembali ke masalah demo ke Dewan sampai masuk ke pendopo kantor Bupati harus dicermati secara komprehensif . . . Tidak hanya pedagang pasar Godean, tapi juga pedagang pasar Prambanan dan pasar Kolombo . . . Tidak menutup kemungkinan akan diikuti oleh pedagang2 pasar tradisional lainnya . . .
Pemkab tidak bijak kalau hanya mementingkan peningkatan PAD dari hasil uang perizinan dan retribusi, tanpa memikkirkan dan melakukan penertiban sesuai dengan peraturan yang berlaku . . . Pak Bupati diingatkan akan komitmennya terhadap keberpihakan kepada rakyat kecil . . .
Dewan tidak boleh berpangku tangan terhadap permasalahan tersebut, fungsi pengawasan harus dioptimalkan . . . Terlalu sering Kunker keluar daerah jelas akan melemahkan fungsi pengawasan . .
*diolah dari berbagai sumber - Pak Sudrajat - Tokoh Masyarakat Sleman

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun