Mohon tunggu...
Tisna Prenanto
Tisna Prenanto Mohon Tunggu... profesional -

Alumni UGM dan Pendidikan Pemuda Lemhannas RI Angkatan III, Saat ini saya sedang belajar tentang CSR dan Kesejahteraan Sosial pada program Magister di Universitas Indonesia. Selain itu aktif menjadi pengurus Junior Chamber International Indonesia (National Vice President), aktif sebagai Pendamping Sosial Ekonomi Masyarakat, serta Konsultan dalam bidang CSR, GCG dan Risk Managemet di Jakarta \r\n\r\nKontak : 085647770712\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Penjelasaan saya atas postingan boikot TV one

30 Oktober 2010   14:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 4264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini saya telah mendapatkan akses internet sehingga ingin menjelaskan secara jelas tanpa terburu buru atas postingan saya tadi pagi mengenai boikot tv  one Sebelumnya saya ingin cerita, pada dini hari seperti biasa saya dan rekan rekan pemuda sedang melakukan ronda terkait aktivitas gn merapi. di dusun saya candi purwobinagun pakem. kira kira 10-12 km dari puncak merapi. pada saat itu kita menyetel televeisi kebetulan pas chanel tv one. tiba tiba gunung meletus. gelap sama sekali dan suara gemuruh beserta gledek ada dilangit atas saya. dan itu sangat mencekam. ( jd bagi yang tdk tau situasi dan suasana saat itu ya.... susah untuk menjelaskan )  karena saya dan temen temen yang jaga tidakk punya alat komunikasi (seperti HT), maka saya melihat brekeang news tv one, nah disitu sempat terlontar dari presenter bahwa letusan itu merupakan awan panas , "AWAN PANAS SUDAH TERASA DI JL. KALIURANG KM. 6.2 TEMPAT REPORTER KAMI MELAPORKAN” bahwa yang disebut km 6.2 itu tidak jauh dr ugm  . maka dari itu saya yang ikut pos ronda ikut panik juga. terlebih tiba tiba muncul hujan pasir di daerah saya. atas pemberitaan media tersebut, suasana yang sudah panik menjadi tambah panik akibat pemberitaan yang salah ucap tersebut. Jadi mohon dimengerti keadaan saya waktu itu. setelah itu ternyata, informasi tvone tersebut salah dan dibantah oleh kepala bpptk dan dijelaskan oleh beliau. dan untuk korban yang meninggal saya hanya mendengar dari orang-orang yang berada disana. tapi bisa anda cek di http://nasional.vivanews.com/news/read/185824-panik--pengungsi-merapi-tewas-tertabrak-truk atas hal tersebut, saya pribadi (tidak membawa nama LSM ataupun warga pada umumnya, meskipun ada sebagaian yang kesal juga) ingin memboikot TV ONE atas pemberitaan yang ngawur. Ini suara kekesalan saya sebagai warga disana. (jadi yang tidak ada disini dalam artian wilayah bencana, tolong jangan dipelintir apalagi memperkeruh suasana) sebenarnya ini juga akibat dari berita-berita sebelumnya yang suka salah menjelaskan peristiwa yang terjadi di lapangan dan ada kabar burung, dimana warga kesal sehingga melempar mobil tv one dengan batu. Mohon maaf bila ada yang tersinggung dan mari bersama-sama mendoakan semoga bencana ini cepat selesai. Dan tolong dimengerti perasaan dan suasana warga ataupun pengungsi yang masih berada di dekat sekitar lereng merapi, khususnya arah selatan ( sleman dan kota yogyakarta). Dan juga arah lainnya. semoga pemberitaan TV ONE kedepannya menjadi lebih baik, cerdas, tidak terburu-buru dan menghargai perasaan orang yang di liput. salam TSAP salah satu warga lereng merapi yang desanya ditetapkan daerah rawan bencana 2 [caption id="attachment_308832" align="aligncenter" width="300" caption="ini salju apa abu ......di depan rumah ku"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun