Mohon tunggu...
Tisna Prenanto
Tisna Prenanto Mohon Tunggu... profesional -

Alumni UGM dan Pendidikan Pemuda Lemhannas RI Angkatan III, Saat ini saya sedang belajar tentang CSR dan Kesejahteraan Sosial pada program Magister di Universitas Indonesia. Selain itu aktif menjadi pengurus Junior Chamber International Indonesia (National Vice President), aktif sebagai Pendamping Sosial Ekonomi Masyarakat, serta Konsultan dalam bidang CSR, GCG dan Risk Managemet di Jakarta \r\n\r\nKontak : 085647770712\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

For Every Woman

20 Oktober 2010   01:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:17 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

For Every WomanBy Nancy R. Smith, copyright 1973

For Every  Women who is tired of acting weak when she knows she is strong, there is a man who is tired of appearing strong when he feels vulnerable. For every women who is tired of acting dumb, there is a man who is burdened with the constant expectation of ‘’ knowing everything’’ For every women who is tired of being called ‘’ an emotional female,’’ there is a man who is denied the right to weep and to be gentle For every woman who is called unfeminine when she competes, there is a man for whom competition is the only way to prove his masculinity. For every woman who is tired of being a sex object, there is a man who must worry about his potency For every woman who feels ‘’tied down’’ by her children, there is a man who is denied the full pleasures of shared parenthood. For every woman who is denied meaningful employment or equal pay, there is a man who must bear  full financial responbility for another human being. For every woman who was not taught the intricacies of an automobile, there is a man who was not taught the satisfactions of cooking. For every woman who takes a step toward her own liberation, there is a man who finds the way to freedom has been made a little easier. Untuk Setiap Wanita yang bosan bertindak lemah ketika ia tahu bahwa ia kuat, ada orang yang bosan muncul kuat ketika ia merasa rentan. Untuk setiap perempuan yang lelah bertindak bodoh, ada orang yang dibebani dengan harapan konstan mengetahui segalanya'''' Untuk setiap perempuan yang bosan disebut''seorang perempuan emosional,''ada seorang pria yang ditolak haknya untuk menangis dan menjadi lembut Untuk setiap wanita yang disebut unfeminine ketika ia bersaing, ada seorang laki-laki untuk siapa kompetisi adalah satu-satunya cara untuk membuktikan maskulinitas-nya. Untuk setiap wanita yang lelah menjadi objek seks, ada seorang pria yang harus khawatir tentang potensi nya Untuk setiap wanita yang merasa''terikat''oleh anak-anaknya, ada orang yang ditolak kenikmatan penuh orangtua bersama. Untuk setiap wanita yang tidak bisa menikmati pekerjaan yang berarti atau upah yang sama, ada orang yang harus menanggung merespon keuangan penuh untuk manusia lain. Untuk setiap wanita yang tidak diajarkan seluk-beluk mobil, ada seorang pria yang tidak diajarkan kepuasan memasak. Untuk setiap wanita yang mengambil langkah menuju pembebasan sendiri, ada orang yang menemukan cara untuk kebebasan telah dibuat sedikit lebih mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun