Mohon tunggu...
Sangresi Purba
Sangresi Purba Mohon Tunggu... -

suka bola dan musik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Bola Kini di Tangan Pak Menteri

3 Mei 2015   23:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Keputusan yang mengejutkan PSSI menghentikan semua kompetisi liga 2015. Alasan utamanya karena tidak memperoleh layanan dari pemerintah secara semestinya. Padahal seberapa saat sebelumnya abang kita Mafruhin masih entah terpesona ato bête  dengan oleh-oleh dari La Nyalla berupa foto selfy-nya La Nyalla ame pak Blatter.

Kata sobat di kaki Bukit Pipalus, dia ini tergolong orang pinter di lingkungannya. Bisa ngelihat yang enggak enggak gitulah. Banyak orang datang konsultasi mengenai banyak hal tentang kehidupan termasuk soal sepakbola. Dia bilang hati hati dinda Resi, dibalik Foto Selfy La Nyalla-Blater itu ada petunjuk dan ancaman bagi persepakbolaan di negeri ini, katanya.

Lalu terjadilah langkah drastis PSSI menghentikan Kompetisi Liga 2015,  kabar yang amat sangat mengejutkan. Apakah ini keputusan yang bodoh, frustasi atau ada rasionalitasnya. Kenapa berani mengambil langkah yg drastis seperti itu.

1). Setelah konsultasi kepada orang pinter tadi, PSSI  tidak mungkin menjalankan rencana Menpora.  Statuta mengatur setiap anggota FIFA wajib menjaga independensinya, anggota PSSI dilarang keras terlibat dalam kompetisi di luar control PSSI.

2) Dengan langkah ini diharap masih bisa mengulur watu kemungkinan  sanksi FIFA. PSSI ingin menunjukan niat kuat untuk menjaga independensinya sesuai amana statuta. PSSI berharap bisa menyelamatkan Persipura, Persib dan TIMNAS untuk tampil di event internasional di tahun ini 2015. Kalo nggak keburu ada sanksi FIFA.

3) Tidak mampu memutar kompetisi liga itu sejatinya adalah kegagalan PSSI sebagai anggota FIFA untuk  memenuhi kewajibannya (jadi tergolong pelanggran). Tapi PSSI menggunakan pasal dalam keadaan force major sehingga mungkin bisa dikecualikan. Nanti tahun 2016 PSSI akan gagal memenuhi kewajibannya yaitu gagal ikut serta di  Champian Asia, AFC Cup dan lain-lain agenda FIFA. Walaupun begitu masih belum akan berbuah sanksi karena aturannya berbunyi : jika 2 tahun berturut turut tidak mampu memenuhi kewajibannya maka keanggotaannya bisa ditanggalkan.

4) Sebelum ada sanksi FIFA, kegiatan klub secara individual masih bisa dilaksanakan oleh masing masing klub dalam  pertandingan atau turnamen tidak resmi baik di dalam mupun di luar negeri. Pemain, pelatih asing masih bisa terus memperkuat klub di Indonesia. Pemain kita masih bisa main di luar negeri. .  Nasib TIMNAS bagaimana, masih nggak akan masalah  sepanjang belum jatuh sanksi FIFA.

5).  Kalau toh akhirnya jatuh sanksi FIFA, itu bukan karena langkah PSSI, tapi semata-mata karena adanya intervensi kemenpora. Jadi mempertegas siapa nanti yang harus bertanggung jawab

7) Jadi aku ngelihatnya PSSI  sangat hati hai jika menyangkut langkah yg berpotensi melannggar statute FIFA. Adalah sangat bodoh jika menganggap keputusan PSSI ini tanpa konsultasi informal dengan orang orang AFC/FIFA apalagi mereka baru saja balik dari                                                                                     Bahrain.

8) Dengan langkah ini, PSSI berharap masih ada waktu untuk mencari jalan keluar dari kemelut ini dlam waktu dekat ini. Walau waktu yang tersedia sudah amat sangat sedikit.

Bola ada ditangan Menpora

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun