[caption id="attachment_334283" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi misil surface to air"][/caption]
Mulai timbul spekulasi baru dari pengamat dan analis intelijen seputar peristiwa meledaknya pesawat MH 17 di daratan Ukr yang umumnya diberitakan di media bahwa pesawat itu ditembak sebuah misil berteknologi terbaru "darat ke udara" buatan Rus, padahal bisa jadi ada kemungkinan bahwa ledakan pesawat berpenumpang hampir 300 orang tersebut dikarenakan adanya bom berdaya ledak tinggi di dalam pesawat itu.
Teori ini menyebutkan bahwa negara Paman Sam sengaja menaruh bom berikut teknologi remotenya yang bisa di setting untuk meledak tepat di atas negara Ukr.Tujuannya beragam.Sudah diketahui publik konflik yg terjadi saat ini di sana bukan hanya soal wilayah, namun lebih kepada perebutan jalur pipa minyak/gas dari Rus yang dibela para separatis dan pemerintah Ukr yang didukung pihak Barat/AS.Namun untuk masuk langsung ke dalam wilayah tersebut tentu tidak mudah,karena Rus juga dikenal memiliki intelijen yang hebat.
Maka dibuatlah skenario yang mengerikan ini, dan terjadilah, dengan adanya peristiwa ini,Paman Sam bisa mengirimkan intelijen dan pasukan khususnya ke negara itu menyamar sebagai tim medik atau penyelidik kecelakaan pesawat yang tujuan akhirnya bisa dengan bebas menjelajah dan memperkuat pengaruhnya dan tentu saja didukung penuh oleh pemerintah Ukr.Di samping itu,dengan adanya korban warga Belanda plus negara lain,maka perhatian internasional akan lebih meningkat dibanding sebelumnya.
Teori ini bukan asbun.Dilihat dari hasil ledakan dan puing pesawat yang tidak terdapat adanya tanda tanda bekas ledakan misil.Dan,ini yang hebat,tidak ditemukannya bekas longsong misil berteknologi canggih ini di radius yang memungkinkan dari lokasi jatuhnya pesawat. Kedua,berita jatuhnya pesawat ini pertama kali muncul di media AS,dan langsung beruntun berita tambahan,kesaksian,celotehan bahkan status di facebook dari seorang anggota separatis yang mengatakan "sudah kami peringatkan jangan terbang di wilayah kami".Kemudian juga ditambah analisis militer di televisi AS yang menyatakan dengan tegas bahwa hanya Rus yang punya misil dengan teknologi terbaru yang mampu menjatuhkan pesawat setinggi 35 ribu km itu.Terlihat sekali AS berusaha "menggiring" opini publik internasional bahwa Rus lah yang bertanggungjawab atas peristiwa ini.
Kita tunggu bagaimana hasil penyelidikan yang sedang dilakukan, namun apapun hasilnya nanti, kita turut berduka dan memberikan simpati terdalam untuk para korban yang sekali lagi harus terjadi karena keserakahan oknum oknum politisi masing masing negara yang sudah mati nuraninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H