Tes CPNS siapa sih yang gak tahu tentang ini, begitu banyak rumor yang menyangkut tentang tes penerimaan calon pegawai negeri sipil, indonesia akhir-akhir ini telah dilanda demam pegawai negeri. setiap orang lulus sma, kuliah, kalau bisa jadi pegawai negeri. hal ini wajar karena di indonesia pegawai negeri mendapat berbagai macam tunjangan. yang membuat orang tergiur.
kebanyakan orang selalu ingin dalam zona zaman mereka, cara paling aman ya jadi pegawai negeri. indonesia memiliki hampir 2,4 juta ppegawai negeri diseluruh departemen. sungguh jumlah yang luar biasa. apalagi jika dihitung tunjangan untuk mereka, sungguh luar biasa sekali. APBN negara sebagian besar tidak dihabiskan untuk membelanjakan kebutuhan rakyat, tetapi untuk kebutuhan pegawai negeri. kunjungan kesana, kesinilah, dll.
yang namanya pegawai tugasnya untuk mengabdi, kalau pegawai negeri ya mengabdi pada negeri. bukan merongrong negeri ini. sangat disayangkan dari berjuta-juta pegawai negeri hanya 5% pegawai negeri yang dikatakan berkualitas. bagaimana mungkin hal ini terjadi. kita misalkan saja, jika jumlah guru di indonesia yang PN ada 10%, maka 5% dari 10 persen itu yang berkualitas, mau dibawa kemana masa depan bangsa ini. pendidikan yang hanya mendidik untuk menyiksa kaum yang lemah dan mengagungkan kaum yang berduit.
tak lepas beratus-ribu murid dan mahasiswa yang diluluskan di indonesia, tetapi beratus pula yang menjadi koruptor. kalau dilihat dari sini bukan sistem lagi yang rusak tetapi perangkat yang ditempati sistem tadi memang sudah rusak dan layaknya untuk diganti.
penerimaan pegawai negeri tidak lepas dari sogok menyogok. untuk mendapatkan uangnya kembali dengan cara cepat, hanya satu cara, ya korupsi. hakikat dari pegawai tersebut tidak terserap dengan baik, pengabdian hanya untuk diri sendiri. ini bukan pegawai negeri. yang namanya pegawai negeri harus berani mengorbankan diri untuk negeri.
semoga kedepannya tes CPNS dapat menyaring orang-orang yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H