Mohon tunggu...
Kenti Lestari
Kenti Lestari Mohon Tunggu... -

Seorang Muslimah Pengukir Kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Al Qur'an Fenomena Sains

19 Juni 2013   12:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:46 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


  • Teori Relativitas Waktu dikemukakan Albert Einstein pada abad 20. Sementara itu, pada abad 7 sebuah ayat di dalam Al-Qur’an seolah-olah telah mengisyaratkan ini, “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan itu) naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitungan wngkau (QS 32:5).”

  • Menurut Teori Big Bang, sekitar 13,7 miliar tahun silam alam semesta berasal dari satu titik tunggal yang padu, kemudian meledak. Dan 2,5 miliar tahun silam, kehidupan di bumi bermula di air, tepatnya di laut. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Sesungguhnya langit dan bum itu keduanya adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami mulakan segala kehidupan (QS 21:30).”

  • Menurut Teori Expanding Universe yang dikemukakan pada abad 20, lam semesta ini terus-menerus meluas. Sementara itu, belasan abad sebelumnya sebuah ayat seolah-olah telah mengisyaratkan ini. “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya Kami-lah yang meluaskannya (QS 51:47).”

  • Ptolemeus menganggap tata surya ini bumi-sentris (150 M), sedangkan Copernicus menganggap matahari-sentris (1543 M). Ternyata, bumi dan matahari beredar. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dan matahari itu beredar di tempat peredarannya (QS 36:38).”

  • Atmosfir bumi terdiri dari tujuh lapis dan tiap-tiap lapis mempunyai peranan tersendiri. Sebah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Maka Dia jadikan tujuh lapis langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya (QS. 41:12).”

  • Besi (Fe) tidak dihasilkan di bumi, tetapi diturunkan ke bumi melalui meteor, yang berasal dari bintang-bintang yang meletup. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dan Kami turunkan besi, yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (QS. 57:25).”

  • Setiap detiknya, kadar air yang menguap sekitar 16 juta ton. Angka ini sama dengan kadar hujan yang turun dalam sedetik. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dan Dia menurunkan air dari langit dengan kadarnya (Q.S. 43:11).” Diketahui pula bahwa air hujan berasal dari air laut yang asin. Lagi-lagi sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Apakah engkau yang menurunkannya dari awan atau Kami yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan ia asin (QS. 56:69).”

  • Bukan lebah jantan, melainkan lebah betinalah yang membuat sarang dan mencari makan. Dua ayat dalam Surah An-Nahl atau Surat Lebah ()qs. 16: 68-69) seolah-olah mengisyaratkan ini. Dimana ayat-ayat tersebut menggunakan kata kerja femina, berkisah tentang lebah yang membuat sarang dan mencari makan.

  • Kehidupan di dalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu pre-embrionik, embrionik, dan janin. Sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (QS. 39:6)


Semakin jelaslah, Al-Qur’an itu bukanlah buatan manusia, bukan pula ciptaan seorang Muhammad. Melainkan buatan Yang Maha Pencipta, Yang Maha Mengatur, Yang Maha Menabur Rezeki.

#Di kutip dari buku motivasi rezeki seri otak kanan, karya Ippho ‘Right’ Santosa

#just share :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun