Mohon tunggu...
Sang pengoceh
Sang pengoceh Mohon Tunggu... -

Ada na gau..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tatkala Ingatanku Berjumpalitan Tentang Kalian

5 September 2012   04:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:54 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lalu mereka tertawa dengan begitu gelaknya, seraya menembakkan seribu butir peluru cerca dengan bubuk mesiu yang teramu dari rasa benci yang nyata...

Dan mungkin ketika tunas waktu semakin mengecambahkan pucuk-pucuk detik menjadi dedaunan menit, menjadi tangkai jam, bercabang menjadi hari, lalu merimbunkan dedahan bulan hingga menjelma menjadi pohon tahun, maka
mungkin pada saat itu pula ketika engkau lengah, jutaan ulat bulu bertampang malaikat akan segera merangkak di tangkai-tangkai derajatmu, mengarakkan aneka cerca dan fitnah tanpa peduli dengan kekusutan logika yang kau punya..

Waspadalah, karena taring-taring bergerigi bisa saja mengunyahmu kapan saja tanpa engkau sadari..

(sekedar ocehan iseng tatkala detak ingatan tiba-tiba berjumpalitan diantara deru
kenangan yang dulu kita ujung tiangkan)

Jakarta, 050912

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun