Mohon tunggu...
Sang Pengelana
Sang Pengelana Mohon Tunggu... -

Berkelana dari waktu ke waktu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Mengejar impian tak akan pernah berakhir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalau (Teman) Bisa Dimanfaatkan

28 Juni 2016   05:14 Diperbarui: 28 Juni 2016   09:17 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersyukurlah (dibuat lewat Canva)

“Aku ada keperluan lain tadi.”

Saya bertambah jengkel, waktu malahan dia bertanya pada saya bagaimana baiknya gambar yang dipakai di soal.

“Yang ngajar siapa sih sebenarnya?” Saya heran.

Ditambah lagi, dia tertidur, sementara saya tetap mengetikkan soal yang sebenarnya tidak ada konsep dari dia.

Secepat kilat, saya selesaikan. Jam satu dini hari selesai. Tiga kelas dalam waktu tiga jam.

Ucapan terima kasih keluar dari mulutnya, dan dia pun berlalu pulang.

Dalam benak saya, bakalan terlambat bangun dan terlambat mengajar besok paginya.

Yah, saya terlambat esok pagi.

Paling tidak, ada komisi buatku, begitu pikir saya.

Ternyata, tidak ada berita sampai sebulan lebih. Waktu saya tanyakan, dengan santainya dia menjawab, “Upahmu besar di sorga.”

“Kita masih tinggal di bumi, Di,” Saya berusaha menahan rasa dongkol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun