“Aku ada keperluan lain tadi.”
Saya bertambah jengkel, waktu malahan dia bertanya pada saya bagaimana baiknya gambar yang dipakai di soal.
“Yang ngajar siapa sih sebenarnya?” Saya heran.
Ditambah lagi, dia tertidur, sementara saya tetap mengetikkan soal yang sebenarnya tidak ada konsep dari dia.
Secepat kilat, saya selesaikan. Jam satu dini hari selesai. Tiga kelas dalam waktu tiga jam.
Ucapan terima kasih keluar dari mulutnya, dan dia pun berlalu pulang.
Dalam benak saya, bakalan terlambat bangun dan terlambat mengajar besok paginya.
Yah, saya terlambat esok pagi.
Paling tidak, ada komisi buatku, begitu pikir saya.
Ternyata, tidak ada berita sampai sebulan lebih. Waktu saya tanyakan, dengan santainya dia menjawab, “Upahmu besar di sorga.”
“Kita masih tinggal di bumi, Di,” Saya berusaha menahan rasa dongkol.