Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis (5)

15 Desember 2011   14:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:13 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

URUTKAN

Seperti urutan hari yang dimulai dari senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu dan minggu. Sebuah tulisan mengikuti alur dan pola. Kekuatan alur lahir dari keinginan penulis menyampaikan pesan lewat tulisan. Sedangkan pola adalah plot tulisan yang sering digunakan dalam menulis fiksi.

Menulis dengan mengikuti urutan memudahkan untuk melihat keterkaitan satu sama lain. Hal ini bisa dibantu berdasarkan peta pikiran yang anda telah buat sebelumnya. Manfaat peta pikiran membantu memudahkan dalam penyelesaian tulisan yang terbagi keberapa bab, sub bab.

Menulis dengan mengurutkan seperti melangkah ada langkah satu yang diiringi oleh langkah dua dan seterusnya. langkah-langkah ini dapat diperkaya dengan pendekatan hadiah dan juga hukuman. Dalam menyelesaikan sebuah tulisan di atas 3.000 kata beberapa tahap untuk menyelesaikan tulisan. Ketika telah mencapai 1.000 kata maka pesiapkanlah hadiah yang dapat diurut pemberiannya. Hal ini memberikan sensasi berbeda.

Memberikan urutan seperti abjat A sampai Z membantu untuk memberikan kerangka dasar untuk membuat sebuah tulisan. Kerangka dasar memberikan pedoman utama pembahasan dan kemana arah tulisan. Urutan memberikan focus dalam penyelesaian tulisan. Hal lain adalah dapat memberikan batasan-batasan penulisan.

Terkadang ketika menulis ada godaan untuk melirih gagasan baru dan meninggalkan kencan bersama tulisan yang lama. Hal ini wajar terjadi dalam proses penulisan untuk buku atau artikel yang panjang. Sedapat mungkin untuk memberikan ruang bagi ide baru dengan membuat peta pikiran. Hal ini bermanfaat supaya ide tidak hilang menguap ke ruang hampa.

Namun ketika sering melirik ide baru maka tidak ayal sering terjadi sebuah perselingkuhan dalam menulis. Efek perselingkuhan ini adalah tulisan yang mesti dituntaskan dalam deadline seakan ditinggalkan dan mulai berkencan dengan yang baru. Kebiasaan ini akan menjadikan focus penulisan dan pembahasan akan keluar dari alur dan pola. Perselingkuhan dalam menulis menghambat Anda untuk focus dan tuntas dalam menulis.

Banyak perdebatan apakah mana yang lebih baik untuk menulis berdasarkan kerangka urutan atau mengalir saja. Masing-masing memiliki nilai positif dan negative. Ketika pertanyaan manakah model mengalir atau mengurutkan yang lebih efektif? Jawabannya adalah, kedua-duanya adalah sangat efektif. Sebagian menyukai urutan dalam menulis, dimulai dari kerangka berupa daftar isi, Bab dan sub bab yang akan ditulis. Menulis seperti menggunakan urutan memberikan efektifitas mengontrol tingkat kefocusan tulisan, kedalaman dan kesesuaian satu bab dengan lainnya.

Sedangkan sebagaian memilih untuk mengalir dalam menulis. Tanpa hambatan untuk menyunting dan mengurutkan ide. Pola ini efektif bagi yang menyukai berfikir abstrak, meletup dan dinamis. Kombinasi kedua mengurutkan dan mengalir melahirkan sebuah kebiasaan untuk menjadi penulis hebat.

Pada bab Elaborasi pendekatan peta pikiran (mind mapping) membantu untuk melakukan elaborasi keseluruhan ide tulisan Anda. Ide mengalir tanpa harus dibendung dan disunting. Setelah ide mengalir maka menulis kumpulan ide membutuhkan urutan penulisan. Manfaat mengurutkan adalah membantu untuk memanajemen waktu menulis dan mengalokasikan sumber daya secara optimal.

Apakah anda mempunyai pengalaman dalam menulis  antara mengurutkan atau mengalir dalam menulis. Tuliskanlah cerita Anda!

Pendekatan Chek List

Pendekatan untuk membuat tulisan dapat menggunakan beberapa metode yang sering dalam dunia medis atau pekerjaan bernama check list. Menggunakan check list membantu ketuntasan masing-masing langkah dalam menyelesaikan sebuah tulisan panjang, seperti makalah, artikel dan buku.

Check list dapat mengukur dan mengevaluasi sekaligus kinerja dalam penyelesaian sebuah pekerjaan termasuk menulis. Manfaat menggunakan check list adalah memudahkan langkah untuk menulis. Penggunaan chek list dapat melihat tingkat kemajuan penyelesaian tulisan Anda.

Membuat Daftar Isi

Mengurutkan tulisan dapat mengunakan kerangka daftar isi. Hampir sama dengan check list, daftar isi memberikan karangka konseptual dan synopsis masing-masing bahasan. Buku ini menggunakan metode daftar isi untuk menyelesaikan bab per bab. Contoh

Daftar isi

Prakata Penulis

Kata Pengantar

Bab I Anda penulis Hebat

1.Kebiasaan menjadi penulis

2.Menata dan mengokohkan niat

3.Sikap mental

4.Komitmen terus menulis

5.Mempublish tulisan Anda

Bab II Mulailah

1.Merasakan

2.Meresapi

3.Melihat

4.Mendengar

Bab III Elaborasi

Peta pikiran (mind mapping)

Bab IV Narasi

Bab V Urutkan

1.Pendekata check list

2.Membuat daftar isi

Bab VI Lihat dari sisi yang berbeda

1.Bertukar tempat dan peran

2.Imajinasi

Bab VII Imbuhkan pernyataan dan pertanyaan

Bab VIII Sematkanlah bumbu rahasia

Bab IX Literatur

Bab X Amati sekali lagi

Bab XI Hadiahkanlah

Bab XII Penutup

Mengurutkan adalah sisi pekerjaan otak kiri yang mengedepan penyelesaian dengan linier, sistematis dan terstruktur. Penyelesaian ini membantu sisi menulis dari pekerjaan otak kanan dari mengelaborasi. Masing-masing mempunyai kekuatan sinergis.

Namun yang sering menjadi permasalahan dalam menulis khusus bagi pemula adalah keahlian menyunting tulisan dan terpaku dalam urutan logika. Namun tidak mempunyai kerangka tulisan yang telah dituliskan. Seperti melangkah ke depan 10 langkah, namun pada saat yang sama telah mundur 20 langkah ke depan.

Tips untuk memudahkan menyelesaikan tulisan secara urut:

1. Persiapkan hadiah yang akan Anda berikan ketika menyelesaikan tahapan penulisan.

2. Mulailah dari yang paling memudahkan Anda membahasnya. Hal ini mengurangi beban mental dalam menulis.

3. Putarlah musik yang memiliki bit kencang ketika sedang menulis. Dan musik dengan bit slow ketika sedang mengendapkan atau mengolah kata dalam pikiran.

Tulisan sebelumnya :

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 1

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 2

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 3

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 4

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun