Membaca tulisan di Opini Kompas tentang perjuangan judial review di Mahkamah Konstitusi tentan UU no 12 tahun 1999. Menyatakan kemenangan petani untuk tidak dibredel dalam pengayaan benih unggul Hibrida.
Saat ini masyarakat asli Indonesia yang mendedikasikan hidupnya menggarap pertanian terus berada dalam cengkraman sistem yang terus menggilas. Hak Guna Usaha dan juga izin demi izin menjadikan petani menjadi buruh di tanah adat mereka.
Kenapa mesti memilih di gedung DPR RI? Pilihan ini untuk menjadi pertanda bahwa mesti ada yang mampu menggarap sawah demi sawah masyarakat lewat kebijakan. Bila tidak maka kita akan selalu menikmati beras impor dan sederet barang impor lainnya.
Gerakan Dahlan Iskan menggerakkan BUMN untuk masuk dalam bidang agro lewat pendampingan BUMN mampu memberikan harapan untuk Indonesia berdaulat secara pagan. Namun semua berjalan diluar dukungan masif kebijakan.
Hampir anggota DPR RI sedikit yang berasal dari anak petani dan berjuang dalam ranah pertanian. Rata-rata petani hanya dihibur dengan panen raya. Hadir dengan pakaian necis, menggunan boot. Dan nasi yang mereka nikmati entah berasal dari sawah masyarakat yang terzolimi.
Bila tidak maka peluh petani menjadi kutukan bagi yang mewakili masyarakat di Dewan dari tingkat pusat sampai daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H