Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bila Kreatifitas Mahasiswa Menggeliat, Kampus Harus Bagaimana?

2 Maret 2012   16:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa sebagai subjek sekaligus objek dalam sebuah rekayasa sosial dalam bidang pendidikan memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan kondisi realitas sosial masyarakat. Mahasiswa dalam konteks sosiologi dalam piramida sosial menempati bagian tengah antara pemerintah dengan masyarakat. Mahasiswa memiliki peranan strategis untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bertumpu pada tridarma perguruan tinggi.

Karena mahasiswa bagian subjek menempatkan diri dalam kerja-kerja yang berasal dari alam pikiran merdeka. Berbuat untuk dapat membantu perbaikan permasalahan demi permasalahan dalam lingkungan masyarakat. Mahasiswa sebagai insan tercerahkan dengan berbagai disiplin ilmu akan menggerakkan struktur terdekat. Salah satu bentuk adalah aktivitas kegiatan kemahasiswaan.

Berbincang dengan beberapa aktivis kelembagaan tentang bagaimana kondisi realitas kegiatan. Terlihat bahwa terjadi sebuah geliat yang belum menemukan bentuk aktivitas yang menampakkan hasil. Memang tidak semua aktivitas mampu menjadi sebuah karya. Hal ini sering berhadapan dengan sebuah siklus budaya organisasi kemahasiswan. Silklus ini membutuhkan pembimbingan dari tataran teknis kegiatan sampai pada tahapan penyelesaian aktivitas.

Tiada keindahan kampus bila sunyi dari aktivitas kemahasiswaan. Dalam jeda waktu kegiatan perkuliahan banyak waktu terkadang terbuang percuma. Aktivitas perkuliahan terkadang hanya memakan waktu 2-5 jam sehari. Kemudian kemanakah waktu yang lain?

Beberapa istilah muncul untuk menggambarkan kondisi mahasiswa dalam memanfaatkan waktu luang. Ada mahasiswa KUPU-KUPU MALAM, KUNANG-KUNANG dan berbagai istilah lainnya. Hal ini tetap menjadi sebuah realitas sosial bahwa mahasiswa belum memaksimalkan kreatifitas akademik, pengabdian untuk mematangkan kemampuan, pengetahuan dalam membentuk sikap yang dibutuhkan berjuang sebenarnya dalam dunia kemahasiswaan.

Namun, sering menjadi kendala bukanlah persoalan bagaimana sebuah kegiatan kreatifitas mahasiswa, namun benturan terbesar adalah kebesaran kampus untuk memberikan fasilitas dan juga arahan yang tepat. Berapa manfaat besar yang mampu diambil pihak kampus atas kreatifitas mahasiswa, diantaranya:


  1. Memberikan kontribusi dalam hal perbaikan kualitas lulusan. Mahasiswa dengan kreatifitas mampu menjadikan dirinya sebagai lulusan berdaya guna.
  2. Menguatkan peranan kampus untuk melakukan proses perbaikan kualitas kampus. Hal ini aktivitas kreatifitas mahasiswa mampu mendorong seluruh civitas akademik untuk bergerak bersama.
  3. Mengurangi jumlah kegagalan dari sistem pendidikan yang cendrung melahirkan pegangguran intelektual. Hal ini mahasiswa yang memiliki kreatifitas lebih sering menjadi wirausaha dan memiliki jam terbang dalam kegiatan kemahasiswaan.


Kemudian apakah tindakan sebaiknya bagi manajemen kampus?


  1. Memberikan mentoring tersistem dalam bentuk pengayaan motivasi dan teknis kegiatan. hal ini berguna dalam menciptakan mentor-mentor untuk regenerasi kreatifitas mahasiswa.
  2. Memberikan anggaran kegiatan untuk mendukung tahap awal kegiatan dengan pendekatan manajemen keuangan transparan dan akuntabel.


Namun, bila kampus tidak mampu memberikan ruang bergerak positif atas kreatifitas mahasiswa, maka jalan yang akan ditempuh adalah destrukrisasi diri mahasiswa dan kampus sekaligus. Ketika proses pengrusakan terjadi dalam diri mahasiswa kerugian terbesar terletak pada diri mahasiswa, kampus dan juga masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun