Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berpacu Memburu Setoran

28 Maret 2012   10:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:21 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari sore telah mulai mengurangi cahaya, karena laut siap menyimpan seluruh cahaya mentari untuk bersinar esok pagi. Penggalan hari tetap sama dimanapun, dari siklus terbit sampa terbenam. Aktivitas demi aktivitas menghiasi gerak langkah kerja dan karya manusia. Dalam rentang waktu ada yang berbahagia dan tidak sedikit yang merasakan sengatan cahaya memperparah kehidupan.

Kenaikan BBM yang efektif 1 April 2012, menyisakan cahaya panas untuk kehidupan siapapun. Teriakan demi teriakan penolakan meluncur deras dari teman-teman mahasiswa, aktivis dan penggiat kebenaran. Lantangnya suara membahana ke dalam sanubari setiap insan. Membuka tabir langit bahwa banyak masyarakat yang teraniaya dan terzholimi. Semoga penguasa negri mampu menjad rakyat biasa yang berfikir pagi untuk bisa makan kala siang atau sore hari.

Namun, ada sisi kehidupan yang masih menyisakan rasa sesak. Penuh dengan tekanan dan juga target yang mesti dilunasi untuk dapat hidup hari ini. Sore yang bercahaya kekuningan menerpa wajah dan sebagian tubuhnya. Tancapan gas yang meraung seiring nyanyian klokson mobil berteriak minta jalan bagi pengendara lain.

Matanya awas melihat persileweran para penendara motor yang dengan lincah menyalip, memotong dan menelikung yang terkadang tanpa perhitungan bahwa mati mendekati ketika terjadi tabrakan. Sayup-sayup angin sepoi bergerak masuk menyapa sambil membawa pesan. Setoran har ini belum sampai.

Dibelakang sana, satu dua mobil angkutan kota salib menyalib untuk mendapatkan tempat pertama di lampu pengatur pertandingan tanpa piala. Lampu pengatur lalu lintas adalah penanda siapa yang terdepan dan mendapatkan penumpang. Karena setiap penumpang akan membayar sewa IDR 2.000,- untuk jarak jauh dan dekat.

Penumpang mulai sepi semenjak membanjirnya kredit motor dari berbagai dealer sepeda motor. Cukup dengan foto copy KTP, KK dan rekening listrik dan sejumlah uang yang tidak sampai jutaan. Maka sebuah sepeda motor bisa dibawa pulang dan dipergunakan untuk mobilitas kegiatan.

Memang tidak seperti kota Jakarta padatnya kendaraan motor yang berada di kota Padang. Permasalahan masih seputar kesantunan berkendara. Efek bagi pengemudi adalah semakin berkurangnya penumpang.

Memang melelahkan menjadi pengemudi, dalam satu sisi mesti menjemput setoran minimal IDR 100.000/hari. Berpacu dalam lomba mencari penumpang disisi lain. Belum tambahan mata awas para polisi yang siap memberikan surat cinta bagi pengemudi. Tekanan itu makin menjadi, bila BBM naik kembali menjadi IDR 6.000,-. Maka kenaikan ongkos adalah solusi terbaik untuk dapat menutupi biaya operasinal mobil sekaligus menyelesaikan tanggungjawab keluarga.

Ada fakta menarik dan unik tentang angkot di Kota Padang. Hampir semuanya memiliki dandanan manis, menarik dan terkadang menghilangkan kaidah keselamatan. Sore ini Rabu 28 Maret 2012 perjalanan dari Kampus Universitas Bung Hatta menuju Jl. Hang Tuah 158. Di kampus menyelesaikan persiapan Workshop Menuju Dunia Kerja bagi Alumni wisudawan April 2012 yang kegiatannya pada tanggal 17-18 April 2012. Kemudian melanjutkan agenda memberikan pelatihan Peta Pikiran bagi Penulis Pemula. Pesertanya adalah anggota biasa HMI Cabang Padang yang bergabung dalam Follow-up SEHAT-I CINTA sore ini.

Kaki ini tergerak untuk memilih sebuah angkot yang lewat di depan mata. Mengambil posisi tepat  di samping pak sopir. Perjalanan ini memberikan sensasi bagi jantung untuk  berpacu dengan kecepatan dan kepiawaian Pak sopir meliuk di jalanan purus kota Padang.

Dentuman musik adalah penyejuk atas kepenatan mencari penumpang. Beberapa lampu pengatur lalu lintas menyala untuk menentramkan jiwa. Sayup sayup konser dari anak punk menggelitik tentang sebuah negri bernama Ci anjur. Angkot kota padang adalah angkot dengan kreatifitas tinggi. Berhias bersolek diri untuk dapat melirik penumpang guna memenuhi setoran dan mengisi BBM yang akan naik nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun