Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempertegas peran komunitas bagi Perguruan tinggi

22 November 2011   08:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Selalu ada yang menarik dalam dunia perkuliahan. Hubungan interaksi dari satu komponen dengan komponen lain berinteraksi secara dinamis. Kadang kala hubungan tersebut menjadi sebuah kekuatan untuk membangun komunitas. Pembangunan komunitas sering dimulai dari kesamaan hoby, kesamaan minat. Ketika kesamaan hoby dan minat menghilangkan komunikasi berjenjang antara Dekan dengan mahasiswa, dosen dengan mahasiswa.

Penguatan komunitas berbasis kesamaan minat dan hoby dalam dunia perkuliahan memiliki banyak manfaat bagi perguruan tinggi. Dalam struktur organisasi kemahasiswaan dibentuk unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang mewakili minat dan hoby mahasiswa. Terbentuknya UKM berbasis minat dapat mendorong upaya peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi.

Pola perkuliahan dalam perguruan tinggi yang disebut Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem perkuliahan ini memberikan banyak ruang bagi mahasiswa. Sistem perkuliahan yang tidak full time seperti sekolah. Dimana perkuliahan dalam satu hari hanya 2 sampai 3 mata kuliah yang tidak menghabiskan hari satu hari. Interval waktu yang kosong dalam perkuliahan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memanfaatkan waktu luang.

Terlibat dalam aktivitas komunitas berbasis minat dan hoby memberikan dampak positif dalam perkembangan kreatifitas dan pengembangan kepribadian. Namun tidak semua perguruan tinggi mampu menjadikan komunitas sebagai sebuah kekuatan dalam branding kampus.

Beberapa cerita dan dialog dengan mahasiswa, sering terjadi adalah kurang dukungan moral dan material dari pihak pengelola kampus. Dukungan moral sering terjadi pada ketiadaan 'lampu hijau' dari pihak pengelola kampus. Sedangkan dukungan materil adalah bantuan dana operasional kegiatan komunitas berbasis UKM.

Dalam jangka waktu pendek benefit dari komunitas berbasis hoby dan minat tidak berdampak signifikan. Terkadang menjadi sebuah 'kambing hitam' atas beberapa kegagalan perkuliahan para aktivis komunitas berbasis hoby dan minat. Hal ini dalam satu sisi menjadi problem dan sekaligus tantangan bagi pihak kampus. Mencermati manfaat jangka waktu panjang adalah menguatkan posisi perguruan tinggi dengan kualitas lulusan.

Aspek pembentukan kualitas lulusan bukan hanya bertumpu pada aspek pengajaran semata. Peran ini hanya mengambil pada pembentukan pengetahuan yang berbasis pada sistem kurikulum. Pembentukan perkuliahan mengarah pada struktur berfikir berdasarkan jurusan yang menjadi pilihan mahasiswa. Sedangkan pembentukan struktur softskill terbentuk dalam interaksi dinamis dalam organisasi komunitas berbasis minat dan hoby. Hal ini ibarat jalan yang saling menopang untuk mencapai kualitas lulusan yang baik.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi dan stakeholder kampus untuk menguatkan peranan komunitas menjadi sebuah nilai tambah bagi kampus.


  1. Membangun kultur akademik atau budaya organisasi kampus. Dimana kampus menjadi tempat terbaik bagi tumbuh dan berkembangnya komunitas berdasarkan hoby dan minat.
  2. Kebijakan Perguruan tinggi untuk pembinaan secara terstruktur. Hal ini biasa menempatkan dalam struktur organisasi perguruan tinggi dibawah Wakil Rektor untuk bidang kemahasiswaan. Yang menjadi krusial adalah penempatan orang yang memiliki pengalaman dan kapabilitas untuk mendorong tumbuh berkembangnya organisasi komunitas. Jangan terjadi salah tempat, karena akan membunuh komunitas itu sendiri.
  3. Atmosfir kompetisi. Pembangunan atmosfir ini akan memacu prestasi-prestasi komunitas dengan berbagai penghargaan yang diberikan oleh pihak perguruan tinggi.


Jika perguruan tinggi tidak menjadikan komunitas berdasarkan hoby dan minat bagian dari kehidupan kampus. Dalam jangka waktu panjang akan menjadi masalah bagi kampus untuk merangkul mahasiswa untuk mewujudkan visi dan misi perguruan tinggi. Karena komunitas adalah bagian kehidupan tidak terpisahkan dari dunia mahasiswa itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun