Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembelajaran dari Pertandingan Indonesia-Vietnam

19 November 2011   15:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan apik yang disajikan oleh pera pemain Indonesia dan Vietnam dalam pertandingan sepakbola semi final telah memberikan banyak kenangan, kesangan dan juga kebanggaan. Permainan ini dimenangkan oleh Team Garuda Muda Indonesia dengan skor 2-0.

Sepak bola adalah sebuah permainan team. Permainan yang di arsiteki oleh pelatih sebagai pengatur stategi diluar lapangan. Kemudian di terjemahkan oleh kapten sebagai konduktor atau pengatur permaianan. Permainan sepak bola dengan jumlah pemaian sebelas orang di tambah beberapa orang cadangan. Sebuah permaian team akan berbuah baik ketika mampu memaksimalkan peran masih-masing.

Beberapa pembelajaran dalam permainan sepakbola yang disajikan oleh Garuda Indonesia:


  1. Pembelajaran penting dalam sebuah team adalah kerjasama. Tiada sebuah kekuatan team jika tidak bermain secara kolektif dan spirit berbagi. Ketika sebuah team telah memulai keegoon pribadi maka kerjasama dan pembagian kerja akan hancur berantakan.
  2. Pembelajaran koordinasi. Kemenangan indonesia dalam pertandingan semi final melawan vietnam melahirkan sebuah koordinasi yang indah. Bagaimana membagi peran dan mengkomunikasikan pesan-pesan yang membantu dalam ball posision, mengisi bagian yang kosong. Koordinasi di pegang oleh kapten yang mampu diterjemahkan secara proaktif oleh pemain.
  3. Profesional dalam peran dan tanggung jawab. Sebuah sepakbola memiliki struktur tugas yang berbeda, membutuhkan kualitas pemain yang berbeda. masing-masing bertanggung jawab atas kinerja sesuai dengan peran dan tanggung jawab. Ketika sikap profesinal seorang pemaian hilang maka ia akan melakukan banyak kesalahan dan mengacaukan permaianan.
  4. Actual Leadership. Seorang kapten adalah yang mampu mengarahkan yang dipimpin. Seorang pemimpin merasakan denyut kejadian yang berlangsung. Dalam permainan sepak bola, sang kapten adalah pemimpin actual yang melakukan tugas dan tanggungjawabnya langsung dan tidak melangit. Melakukan tugas kepemimpinan dengan langsung memimpin dan ikut merasakan lansung.
  5. Target dan tujuan terukur. Permaian sepakbola memiliki target yang jelas yakni memasukkan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan kemenangan. Semua daya dan sumber daya memberikan kontribusi untuk mencapai target. Ketika target tercapai maka bagian tujuan tercapai. Tiada pencapaian tujuan dengan penjabaran yang tidak jelas dalam target.
  6. Saling mendukung bukan menjatuhkan. Dalam sepakbola spirit saling memberikan dukungan antara sesama pemaian satu kesebelasan menjadi perekat kerjasama dan koordinasi antar bagian. Memang terkadang terjadi kesalah pahaman atas pengoperan bola, atau pengumpanan. Namun kesalahan tersebut bukan menjadi alat untuk menjatuhkan teman satu team. Namun memberikan dukungan untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki kesalahan.


Dari permainan team garuda muda Indonesia telah memberikan persembahan terbaik dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Memaksimalkan keahlian dalam indahnya kerjasama dan koordinasi. Dan menjadi pembelajaran bagi siapapun di bangsa Indonesia yang masih memiliki akal sehat dan nurani kebaikan.

Bravo Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun