Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Menjadi Kontraktor Jakarta

14 Januari 2011   22:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:35 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di Jakarta memiliki banyak cerita. Masing-masing cerita memiliki sisi pembelajaran bagi siapa saja yang disapa hikmah.

Jakarta sebagai kota gigapolitan memiliki peluang dan harapan besar. Disisi lain ia juga memiliki ancaman dan juga problem besar. Tinggal di Jakarta dimulai pemilik apartemen, rumah sendiri, ngontrak, ngekos dan juga Hotel Emperan Masjid atau toko. Masing-masing memiliki keunikan dan cerita tersendiri.

Memilih tinggal di Jakarta dengan mengontrak rumah adalah sebuah kemestian jika tidak ingin menghuni hotel emperan atau wisma stasiun. Pilihan ini terbatas akibat anggaran terbatas, sulitnya tempat tinggal yang dijual dan rumah kontrakan adalah bisnis yang menggiurkan.

Ada beberapa yang dapat dipertimbangkan untuk memilih tempat kontrak rumah

1. Faktor lingkungan. Kriteria ini meliputi ketersediaan akses untuk transportasi, untuk kita yang membutuhkan tranportasi ke tempat kerja, maka pilihan adalah tinggal dekat dengan kendaraan yang dibutuhkan untuk berangkat kerja. Kebersihan lingkungan dan juga siapa saja tetangga kita.

2. Faktor tetangga. Memang mudah-mudah sulit untuk mendapatkan tetangga yang baik. Namun kita bisa mengetahui dari survei kecil-kecilan tentang tempat yang akan di tempati. Tetangga mempengaruhi perkembangan anak, pembentukan pola pikir dan juga dinamika sosial.

3. Faktor anggaran. Memilih rumah untuk ngontrak mempertimbangkan kemampuan finansial. Hal ini untuk menjaga perputaran uang keluarga. Salah satu penyebab utama sering terjadi pindah kontrakan adalah faktor ketidakmampuan dan disiplin dalam membayar kontrak.

Beberapa tips ketika menjadi kontraktor

1. Efisien dalam menggunakan perabotan. Ini sering menjadi kendala utama untuk pindah dengan banyaknya perabotan yang terkadang hanya pajangan semata.

2. Efektif menggunakan pakaian. Mencoba untuk memilah pakaian demi pakaian yang tersedia dalam lemari. Banyaknya pakaian juga memberikan kerepotan dalam pencucian, penyetrikaan.

3. Siapkan beberapa kardus dan memberi label dan catatan untuk barang-barang yang diangkut.

4. Tinggalkanlah kesan bahwa kita kontraktor bertanggungjawab. Meninggalkan kontrak lama dengan baik dan kesan bagus.

Tinggal di kontrakan adalah sebuah pilihan bijak dengan mempersiapkan hunian sendiri. Tulisan ini terinspirasi dari membantu paman pindah dari kontrakan lama ke kontrakan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun