Mohon tunggu...
AgusHari Subagyo
AgusHari Subagyo Mohon Tunggu... -

lelaki yang berpikir sederhana...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Utak-atik Peta kekuatan Dan Prediksi Babak 8 Besar Liga Champions Eropa

2 April 2013   18:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:50 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13648781031273829363

Dan akhirnya, genderang perang itupun ditabuh. Dalam hitungan beberapa jam lagi, babak 8 besar Liga Champions Eropa akan berlangsung. Iya, 8 tim terbaik yang mewakili 5 negara di benua biru, akan kembali beradu di lapangan hijau. Maka tak heran, jika perang urat syaraf sudah dilancarkan oleh masing-masing tim yang akan berlaga, demi menganggu mental tim lawan, sekaligus menaikkan moral pasukkannya. Dari 8 tim yang masuk fase perempat final, 3 berasal dari Spanyol, Jerman 2 tim, sedangkan Italia, Turki, dan Perancis masing-masing diwakili 1 tim. Sangat disayangkan wakil dari English Premier League, rontok di babak 16 besar. Sebuah ironi, mengingat Liga Inggris disebut-sebut sebagai liga terbaik di dunia. Khusus untuk Spanyol, semenjak keberhasilan timnasnya meraih juara Eropa di tahun 2008, lalu juga dengan dominannya Barcelona di pentas kejuaraan antar klub, sepertinya tim-tim dari Liga Spanyol juga berlomba-lomba untuk menjadi jawara di benua biru. Berikut, sekedar utak-atik peta kekuatan tim-tim yang berlaga, sekaligus prediksi pertandingannya; A. Paris Saint-Germain vs Barcelona Sebenarnya tak ada yang mengira jika PSG di musim ini bisa melaju hingga fase 8 besar. Hanya saja sejak sahamnya diakuisisi oleh konglomerat asal Qatar, PSG bak kejatuhan durian runtuh. Tim yang dulu sempat membesarkan nama legenda AC. Milan, George Weah ini seperti terbangun dari tidur panjangnya. Dengan limpahan dana yang seperti tidak terbatas, klub yang berasal dari ibukota Perancis ini mulai mengumpulkan para pemain bintang dari seluruh penjuru dunia, untuk memperkuat skuadnya. Mulai Javier Pastore, Lucas Moura, Ezzequiel Lavezzi, hingga Zlatan "Ibrakadabra" Ibrahimovic, berhasil mereka boyong. Tidak hanya itu, pelatih sekaliber Carlo Ancelotti juga berhasil mereka daratkan, untuk menjadi nakhoda tim kota mode dunia itu. Dan hasilnya bisa terlihat, penguasa sementara Lique 1 Perancis berhasil mereka genggam. Belum lagi bertenggernya Ibrakadabra sebagai top skor sementara, semakin menunjukkan bahwa investasi yang ditanamkan mulai menampakkan hasil. Sedangkan Barcelona sendiri, saat ini seperti berada dalam fase transisi semenjak ditinggal Pep Guardiola. Tito Vilanova sang suksesor memang mampu menjadikan El Barca berkibar sendirian di La Liga, hanya saja kemampuan sebenarnya di kancah Eropa masih perlu pembuktian. Apalagi di musim ini, rekor tandang  Barcelona sudah ternoda oleh 2 kekalahan, atas Celtic dan AC. Milan. Memang, kekalahan di kandang Milan karena waktu itu Blaugrana dilatih oleh Jordi Roura, sang asisten pelatih, dikarenakan Tito menjalani pengobatan penyakit kanker kelenjar parotisnya, Namun itu juga menunjukkan bahwa dominasi Barca sedikit goyah. Namun dengan skuad yang tidak banyak berubah, hingga saling pengertian antar pemain sudah terjalin begitu erat, belum lagi dengan semakin on fire'nya Sang Messiah, Lionel Messi, menjadikan Barcelona selalu bisa membuat ciut nyali lawan-lawannya. Untuk prediksi, sepertinya Barcelona akan lebih unggul. Mungkin 0-2, atau 1-2, karena ini bertanding di markas PSG. PSG harus ekstra keras mengawasi pergerakan sang maestro Xavi Hernandes, Don Andres Iniesta, serta La Pulga, jika tidak ingin menjadi bulan-bulanan seperti Milan. Jika trio ini bisa di isolir, rasanya untuk mendapatkan hasil seri masih dimungkinkan. Sementara untuk PSG sendiri, jika dapat mengeksploitasi lini belakang Barca yang sering kedodoran jika mendapat serangan, apalagi jika berasal dari sayap dengan umpan-umpan crossing, rasanya untuk membobol gawang Valdes bukan hal yang mustahil. Belum lagi ditambah kebiasaan bek-bek Barcelona yang gemar maju ke depan, bisa menjadi celah tersendiri. Hanya memang, secara keseluruhan untuk pertandingan ini, Barca lebih unggul. B. Bayern Muenchen vs Juventus Inilah duel yang menurut saya jauh lebih seru dibandingkan PSG kontra Barca. Pertimbangan saya didasarkan pada berimbangnya kekuatan kedua tim. Sayang duel harus terjadi di perempat final, karena dalam benak saya lebih pantas terjadi di final, disamping pilihan bertemunya Barca vs Madrid. Bayern Muenchen musim ini memang menggila. Setelah selama 2 musim dipencundangi oleh Borussia Dortmund di pentas Bundesliga, kali ini FC Hollywood bangkit. Tak tanggung-tanggung, jarak 20 poin memisahkan mereka dengan peringkat kedua. Belum lagi kiprah mereka di Piala Jerman yang juga belum terbendung. Di bawah asuhan sang arsitek Jupp Heynckes, yang dulu sempat membawa Real Madrid menjadi jawara Eropa,  Muenchen hampir selalu menyajikan pola menyerang yang atraktif, dan bertenaga. Kolaborasi Arjen Robben, Frank Ribbery, serta didukung pemain lainnya kian padu. Menang dengan skor besar seperti menjadi hal yang biasa. Di sisi lain, Juventus kini juga sedang merintis kembali kejayaannya di Eropa. Setelah sempat jatuh bangun akibat tersangkut kasus calciopoli, Sang Nyonya Tua bangkit. Masuknya Antonio Conte sebagai pelatih, menjadikan permainan Juve semakin berkarakter. Tidak hanya dengan ciri khas ala cattenacio, namun juga dipadu dengan permainan menyerang nan kreatif. Hadirnya Andrea Pirlo, semakin melengkapi itu semua. Untuk prediksi, hasil draw rasanya akan menjadi hasil yang adil. Pertarungan di lini tengah akan seru. Di sektor vital inilah yang akan menentukan, dan Juve sedikit diuntungkan dengan adanya Pirlo yang jauh lebih berpengalaman dalam mengatur ritme. Namun jangan lupakan semangat pantang menyerah ala der panzer Jerman yang menjiwai skuad The Bavarian. Oh iya, meski hasil seri kemungkinan besar terjadi, tapi rasanya ada sedikit kemungkinan Juve bisa saja mencuri poin penuh, meski dengan skor tipis. C. Real Madrid vs Galatasaray Mungkin inilah kado yang di incar Jose Mourinho, sebelum hengkang dari Real Madrid. La Decima, atau gelar ke 10 akan menjadi persembahan terindah Mou, sebelum mengakhiri petualangannya di ranah Spanyol. Semua juga mahfum, bahwa menjadi seorang Portugal di Spanyol tidaklah mudah, meskipun mampu mempersembahkan prestasi. Faktor sejarah, sepertinya tak pernah bisa dihapus. Apalagi Los Blancos hampir bisa dipastikan kehilangan gelar Liga. Hal inilah yang agaknya membakar semangat skuad El Real jika berlaga di ajang Piala Champions. Seusai menyingkirkan setan merah, yang merupakan salah satu rival tertangguh, kepercayaan diri punggawa Madrid meningkat drastis. Hanya saja, musim ini naluri membunuh Madrid seperti tereduksi. Produktivitas gol hanya bergantung pada sosok CR 7, sementara torehan gol Karim Benzema dan Gonzalo Higuain melorot tajam. Padahal peluang begitu banyak. Ditambah lagi faktor sering angin-anginannya Madrid jika bertemu dengan tim-tim medioker, plus beban untuk menjadi juara. Nothing to lose, mungkin itulah semangat yang di usung skuad Fatih Terim ke Santiago Bernabeu. Berhasil lolos ke fase ini, sepertinya di luar dugaan. Namun, keberhasilan tim yang dianggap Barcelona'nya Turki ini dengan menyingkirkan Schalke, patut diapresiasi. Masuknya 2 punggawa baru, Wesley Sneijder dan Didier Drogba, tampaknya menambah kepercayaan diri skuad. Hadirnya Hamit Altintop, yang sempat berbaju El Real, sedikit banyak bisa memberikan gambaran bagaimana kekuatan Los Blancos. Untuk prediksi, Madrid sepertinya bakal unggul. Disamping bermain di kandang sendiri, dengan dukungan puluhan ribu pendukung yang menjadi pemain ke 12, semangat untuk meraih gelar ke 10 tampaknya bisa menjadi pelecut skuad El Real bermain kesetanan. Hanya saja perlu di ingat, Galatasaray adalah juga tim yang mempunyai tradisi menyerang, apalagi sekarang berada dalam asuhan Fatih Terim. Ditambah dengan tampil tanpa adanya beban, kalau Madrid jumawa, bisa saja Galatasaray memberikan pelajaran pahit di Santiago Bernabeu. D. Malaga vs Borussia Dortmund Dari 4 laga babak 8 besar liga Champions Eropa, mungkin inilah partai yang lebih sedikit mendapat perhatian. Hal ini tak lepas dari belum mengakarnya tradisi kedua tim yang berlaga di kancah kejuaraan Eropa. Malaga sendiri mulai diperhitungkan sejak tim yang bermarkas di Estadio La Rosaleda ini mendapat kucuran dana dari Syeikh Abdullah Al-Thani. Kucuran dana melimpah, membuat Malaga mampu membeli beberapa pemain bintang. Roque Santa Cruz, Javier Saviola, adalah beberapa nama yang bisa direkrut. Meskipun dari segi usia, sudah termasuk uzur, namun pengalaman mereka, plus ditunjang kolaborasi dengan pemain muda seperti Isco, Diego Buonanoutte, dan dibawah racikan Manuel Pellegrini yang pernah membesut Real Madrid, menjadikan Malaga sebagai tim kuda hitam yang patut diperhitungkan. Sedangkan Borussia Dortmund sendiri adalah penguasa Bindesliga dalam 2 tahun terakhir. Mereka sepertinya sedang berjuang kembali meretas sejarah di kancah Eropa, sejak terakhir kali menjadi jawara setelah menjungkalkan Juve 1-0 di musim 1996-1997. Keberhasilan lolos dari grup neraka di fase penyisihan grup, membuktikan bahwa tim besutan Jurgen Klopp mempunyai potensi besar. Hanya memang kurangnya faktor pengalaman menjadi sedikit kendala, karena mayoritas dihuni oleh talenta-talenta muda, meski mental sudah bagus. Untuk prediksi, meski Dortmund sedikit diunggulkan, namun sepertinya hasil imbang lebih besar terjadi. Meski dirundung problem internal klub, Malaga tetaplah lawan yang berbahaya. Apalagi selama ini Pellegrini termasuk dalam jajaran pelatih bertangan dingin. Selamat menyaksikan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun