Mohon tunggu...
Ma Sang Ji
Ma Sang Ji Mohon Tunggu... lainnya -

dikenal sebagai Siluman Feminin ~ pengarah umum klub A Sia Na » http://asianaclub.wordpress.com ~ redaktur majalah Sanggar Jiwa » http://masangji.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beginilah agamaku, begitukah agamamu?

5 September 2011   17:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:13 2400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada hari lebaran kemarin, perilaku teman2 di Kompasiana kepadaku terasa aneh. Sebagian mengucapkan selamat berlebaran tanpa tahu muslimkah diriku. Sebagian lainnya mengucapkan kata2 lain, tiada ucapan selamat berhari raya, tanpa tahu nonmuslimkah diriku.

Apa agamaku yang sebenarnya?

Baguslah kau mau tahu. Aku juga pingin tahu, apa agamaku yang sebenarnya.

Saat lahir, aku belum beragama. Saat kanak-kanak, aku hanya ikut-ikutan agama keluargaku. Merekalah yang membuatku menempuh pendidikan agama disamping pendidikan umum.

Saat remaja, aku meyakini agama keluargaku itulah satu-satunya agama yang benar. Agama lain pasti salah, pikirku.

Namun saat dewasa, aku mulai merasa perlu untuk jujur kepada diri sendiri. Kalau akal sehat dan hati nuraniku mengatakan bahwa hantu itu mungkin ada dan mungkin pula tidak ada, maka aku tidak mau memaksa diri untuk meyakini bahwa hantu itu ada atau pun meyakini bahwa hantu itu tidak ada. Demikian pula mengenai Tuhan. Apakah aku meyakini Tuhan itu ada ataukah tidak ada, aku harus jujur kepada diri sendiri.

Dengan maksud bersikap jujur kepada diri sendiri pula, aku mau menemukan agama yang sebenar-benarnya.

Dalam mencari agama yang benar, kebanyakan orang mungkin menetapkan kriteria tertentu. Setelah menemukan agama yang memenuhi kriteria mereka, maka mereka peluklah agama tersebut, lalu mereka patuhi semua ajaran tokoh agama tersebut.

Masalahnya, aku tidak menemukan satu pun kriteria yang bisa meyakinkan diriku mengenai ciri-ciri agama yang paling benar. Karena itu, aku putuskan untuk menyusun daftar keyakinanku yang paling mendasar dalam hidupku, yang sangat kuyakini kebenarannya, lalu mencari agama manakah yang paling dekat dengan keyakinan-keyakinanku itu.

Beruntung, di internet kutemukan sebuah quiz untuk mengetahui apa agama kita yang "sebenarnya", yaitu di SelectSmart.com. Menurut quiz ini, agama yang paling dekat dengan keyakinanku adalah Unitarian Universalism (UU).

Tentu saja, kita tidak percaya begitu saja pada hasil suatu quiz seperti itu. Karena itu, aku kunjungi pusat kajian UU di internet. Aku pelajari prinsip-prinsip dasar agama UU. Ternyata memang aku merasa, inilah yang paling dekat dengan keyakinanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun