Mohon tunggu...
Sanggar Pelatihan Akting
Sanggar Pelatihan Akting Mohon Tunggu... -

Dari dulu hingga kapanpun seni peran tidak ada habisnya untuk digali lebih dalam keindahan pengetahuannya. Sangatlah terlalu banyak metode dan pelatihan akting guna mencari "kesaktian" sejati seorang aktor. Perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa memaknai dan memahami betul tentang salah satu kajian ilmu pertunjukan yang disebut AKTING. Bahkan ada yang bilang, bahwa seorang aktor bisa disebut sebagai AKTOR jika sudah memiliki pengalaman ber-AKTING selama kurang lebih 30 tahun. Sementara Ilmu "kesaktian" membentuk "pribadi" melalui akting ini, sangatlah disayangkan jika hanya dimiliki oleh SENIMAN saja. Sementara juga, masih banyak orang yang sangat ingin mempelajari "teknik personality" tersebut, namun tidak punya cukup waktu untuk mengikuti latihan teater atau produksi film yang berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya. Disini, SPA (Sanggar Pelatihan Akting) akan memberi sedikit dari yang banyak itu, dimana esensi atau core utama berbagai kajian seni peran tersebut dapat dipelajari oleh siapapun guna mengoptimalkan pembentukan karakter (character building), baik itu untuk pembentukan pribadi aktornya atau tokoh (peranan) yang dipilih. Ilmu "kesaktian" ini akan sangat bermanfaat untuk menjalani segala bidang ilmu dan usaha apapun yang digeluti seseorang dengan membawa 5 daya yang menyatu ke segenap jiwa raganya. Lima daya tersebut adalah: daya intelektual (IQ), daya emosional (EQ), daya spiritual (SQ), daya tubuh (VIT) dan daya laku (APP).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dramatic Reading

20 September 2015   16:52 Diperbarui: 20 September 2015   16:56 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Halo sahabat SPA! Apa kabar nih? Di hari Minggu yang cerah ini pasti sahabat SPA lagi sibuk leyeh-leyeh atau plesiran ke Mall? :D Seperti yang telah kami janjikan di IG, kami akan membahas dramatic reading. Apa sih pengertian dramatic reading? Yuk kita bahas bersama :)

Dramatic reading adalah latihan membaca dan mengimajinasikan latar sebelum bermain. Tahap ini adalah tahap kedua setelah bedah naskah. Fungsi dramatic reading yaitu untuk memahami karakter tokoh dan lontaran emosi dialog. Jika tokoh tersebut marah pada adegan itu, kemarahan seperti apa yang harus ditunjukkan? Apakah amarah yang dipendam, sehingga aktor tidak perlu berteriak-teriak? Atau amarah yang dikeluarkan, sehingga aktor harus berteriak-teriak? Itulah gunanya dramatic reading! Selain itu, dramatic reading juga berfungsi untuk menyamakan interpretasi antara sutradara dan aktor. Jadi aktor tidak bermain salah karena salah tafsir.

 

So, jangan abaikan dramatic reading! Dan tetap semangat berkarya! Sampai jumpa Sahabat SPA!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun