Mohon tunggu...
Dewi Kartini
Dewi Kartini Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang istri yang sangat mencintai keluarga dan suami

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surat Cinta untukku...

6 Mei 2010   03:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:23 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah beberapa hari ini mereka ga main ke rumah ku lagi....Terakhir mereka datang aku sedang beres-beres rumah, mereka datang di saat aku sedang merubah posisi perkakas diruang tamu. Sebenarnya ga terlalu banyak perkakas di ruang tamuku, tapi aku hanya ingin membuat suasana baru...Di saat aku sibuk dengan aksi beres-beres ku, mereka juga sibuk bertanya ini itu...

"Tante...kenapa di ganti-ganti letak tv nya..?"
"Emang tv nya kenapa Tan...?"
"Rajutan ku mana Tan...?"
"Tan...Buku rajutan nya mana..?"

Pertanyaan di atas baru secuil yang mereka lontarkan kepadaku...Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang menggemaskan, lucu sekaligus membuat aku pusing tujuh keliling menjawabnya, kalo mereka sedang berkunjung/bermain di rumahku.

Mereka itu adalah Mita dan Pipit...Dua orang kakak beradik yang masih kecil-kecil, Mita berusia 7 thn dan saat ini duduk dikelas 1 SD. Sedangkan adiknya Pipit belum sekolah berumur 5 thn kurang. Mereka tetangga baruku, sebenarnya sudah hampir 6 bulan ini aku bertetangga dengan mereka. Tapi, mulai saling akrab sejak 3 bln terakhir.
Aku senang kalo mereka main kerumahku, suasana rumah menjadi rame dengan suara mereka yang menggemaskan , serta cerita-cerita mereka yang lucu. Terutama Pipit sang adik, Pipit termasuk anak yang cerdas menurut ku dan suamiku. Bicaranya yang ceplos-ceplos, teratur, jelas dan sangat polos. Terkadang kami (aku dan suamiku) di buat kaget dengan pertanyaan yang di luar dugaan.

Pertanyaan yang tidak pernah kulupakan adalah disaat dia bertanya mengapa aku belum punya dedek alias anak.

"Tan..koq belum punya dedek sich Tan...?kan Tante udah menikah" Aku yang mendengar nya kaget dan menahan senyum. Dengan tenang aku hanya menjawab.."Iya...belum di kasi ama Allah.."
Kemudian dengan polosnya nya dia berkata kepadaku..
"Dedek nya masih dalam perut ya....masih bertelur ya....?" Sebenarnya aku ingin tertawa lebar mendengar perkataannya. Tapi aku ga mau Pipit heran dengan sikap ku.
Jadi aku hanya mengangguk tersenyum memandangnya. Malam harinya aku cerita perihal pertanyaan Pipit pada suami tercinta. Suami ku pun dengan reaksi yang sama mendengar cerita ku. Tertawa lebar dan kaget..karena ada anak kecil yang bertanya seperti itu.

Hampir setiap hari mereka datang main kerumahku, terutama di jam 10 pagi, saat Mita baru pulang sekolah. Mereka berteriak di luar pagar.
"Tante Dewi....Kita mo maen....Bukain pintunya dong...."
Kemudian aku buka pintu..dan menyuruh mereka masuk. Dengan polos Pipit bertanya "Tante Dewi lagi ngapain ? lagi sibuk ya....?" aku jawab ga..
Awalnya mereka datang hanya sekedar nonton, dan ngobrol-ngbrol tentang apa aja..Tentang boneka yang dia punya, teman-teman sekolah dan juga tentang pengasuhnya yang cerewet.
Belakangan mereka ku ajarkan merajut..heheheh...Ini pun karena mereka penasaran dengan apa yang sedang ku buat. Aku merajut, untuk mengisi waktu luang di rumah selain internetan. Mereka memperhatikan aku merajut dan memintaku untuk mengajarkan mereka.
Kebayang ga..dengan tangan mereka yang masih kecil dan mungil memegang benang dan jarum hakken. Jarum nya ada dua jadi masing-masing pegang satu. Aku mulai mengajarkan yang dasar, yaitu tusuk rantai. Berpuluh bahkan ratusan kali aku mengajarkan bagaimana caranya. Dan ternyata setelah sekian lama di ulang-ulang, Mita dan Pipit bisa jg walaupun hasilnya masih berantakan...:) meskipun sesekali terdengar suara mereka yang mengeluh karena kesusahan merajut.

Alhasil...setiap hari mereka datang untuk mengerjakan rajutan buatan mereka sendiri. Tusuk rantai yang sudah panjang...dan aku hanya mengajarkan sekedar tusuk rantai aja, karena kalo yang lainnya mereka bakal ga bisa karena rumit...

Pernah mereka mengulang kembali pertanyaan tentang kenapa Tante Dewi nya belum punya dedek. Dengan tersenyum aku minta mereka untuk mendaokan agar Tante Dewi punya dedek secepatnya. Mita bilang "Ntar kalo Tante Dewi punya dedek, biar aku yang jagain kalo Tante Dewi lagi masak atau beres-beres rumah"
Ahh...anak kecil. Mereka begitu polos dan jujur...Aku senang mendengarnya..

Tapi sekarang dah 1 minggu mereka ga main kerumah ku...Sepertinya mereka ada mainana baru. Anak ayam yang bulunya warna-warni. Terdengar dari suara mereka yang tertawa senang sekaligus marah karena anak ayam itu "pup" sembarangan. Lucu mendengarnya
Tapi yang paling membuat aku senang, kemarin aku dapat surat dari Mita. Surat itu ku temukan kemarin sore di teras rumah dekat pagar. Aku heran kenapa ada kertas dan iseng ku baca isinya. Ternyata sebuah surat. Begini isinya :

"Tante Dewi, Tante dewi lagi ngapain. Tante, kalo om kerja aku mau maen kerumah tante. Tapi kalo om nggak kerja aku nggak mau main ke rumah tante.Tante, aku doain supaya punya adik mungil dan lucu. Kalo tante punya adik aku jagain.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun