Mega beranjak datang menemani sang mentari,
menepis kegamangan petang,Â
merobek tirai kerinduan.Â
Mawar berjatuhan diterpa sang bayu, wanginya tercium melewati tirai senja.Â
Disudut ibukota Anak Muda terdiam, sms dari kekasihnya terngiang di pikirannya.Â
Dia menatap langit nan kosong, sedangkan jemarinya lentik memainkan balasan sms.Â
Entahlah, sudah berjuta harap dia labuhkan pada kekasihnya, seorang gadis Papua teman semasa kecilnyaÂ
Kini dia terdiam merasakan pahitnya cinta, tatkala hubungan mereka ditentang keluarganya.Â
Dia berdiam menatap hari, sedangkan dijiwanya tergenggam harapan yang terpetik dalam sunyi.Â
Sejatinya yang dia cintai itulah yang direstui, namun dia tak kuasa melawan arus keinginan keluarganya.Â
Anak muda itu merasa telah jauh melangkah, bagaikan mawar yang mengharum dalam wanginya.Â