Mohon tunggu...
sang avicena
sang avicena Mohon Tunggu... -

Penulis dan Hobby Membaca

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PEMBUAT JEJAK SEJARAH

4 April 2014   02:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan tumpukkan buku, menyendiri dalam sudut perpustakaan kampus, aku membaca dan menuangkan sebuah ide dalam tulisan sederhana, aku ingin dikenang oleh sejarah. Orang besar adalah ketika dalam lintasan sejarah hidupnya yang teramat singkat, dia meninggalkan sejarah apik. Akupun ingin menjadi sejarah yang dikenang oleh banyak orang, karena sejarah adalalah awal sebuah peradaban.

Aku telah membaca tentang kisah hidup orang besar dengan cita-cita yang teramat besar. Mereka adalah orang yang tidak pernah bosan untuk terus membuat jejak yang tertulis dalam lembaran sejarah. Mereka, memeiliki dunia yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang, karena orang lain terkadang tak mengerti tentang arti sebuah mimpi besar. Orang baik, Imam Syafi'i, Imam Ghazali, hinga Hamka dan Natsir meninggalkan sejarah yang tertulis dalam buku-buku yang dikenang melebihi batas usia mereka. Dunia telah mengabadikan sejarah yang telah mereka tulis, dengan pena dan tangan mereka sendiri. Bahkan ada si Casanova penyair cinta dari Italia melalang buana ke pelosok dunia, hanya untuk memuaskan nafsu syahwatnya dengan wanita-wanita penjaja cinta. Tetapi pada akhir hidupnya, ketika si Casonova hampir sekarat, penyakit yang dibawa dari wanita penjaja cinta menggerogoti tubuhnya. Dia tersadar hidup hanya lintasan detik yang tak berharga, dia menulis hingga 13 jam sehari. Si Casanova penjahat cinta dari Italia, menuliskan memoar hidupnya dalam 13 jam sehari. Teramat cepat dia menulis dengan bulu burung yang dicelupkan dengan tinta. Si Casanova penjahat cinta dari Italia, akhirnya dikenang oleh dunia, dengan memoar hidupnya yang mencapai empat puluh jilid volume besar.

Hidup yang kita jalani hanya bagaikan lintasan detik, orang baik meninggalkan tulisan yang dikenang oleh sejarah. Imam Syafi’I, Imam Ghazali, Hasan Al Bana, hinga Hamka dan Natsir, tokoh besar dengan mimpi-mimpi besar mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Mereka meninggalkan sejarah dengan tulisan yang ditorehkan oleh tangan mereka sendiri. Bahkan orang jahat bagai si Casanova, meninggalkan tulisan yang diakui oleh dunia hingga melintasi batas usianya. Hidup kita hanya lintasan detik, sebelum kita hadir dunia ini telah hadir milyaran tahun yang lalu. Bahkan nanti jika kita meninggal, dunia ini mungkin akan tetap ada hingga berumur milyaran tahun. Itu berarti hidup kita di dunia hanya bagaikan lintasan yang teramat singkat, lintasan detik yang tak berharga.

Hidup kita teramat singkat, tapi kita bisa meninggalkan sejarah yang melintasi batas usia kita. Meninggalkan sejarah yang tertulis dalam lembaran-lembaran buku yang dikenang banyak orang. Mulailah dengan membuat jejak tertulis, agar kita di kenang oleh sejarah.

Dalam Sepi dan Dingin di Kost Umar Bin Khatab, depan Kampus Al HIkmah,

Bangka 3, Tanggal 9 November 2013.

(Pembuat Jejak-Sang Avicena)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun