Ketika dulu masih bersatus SMP dan SMP, saya sering berlangganan majalah Islam, saya berlangganan dan membaca majalah Annida. Dari sejumlah majalah saya beli, ada beberapa cerpen yang menarik pemikiran saya, kemudian isi cerpen tersebut selalu menjadi mimpi saya. Beberapa cerpen itu membuat saya seolah-olah mengalami sendiri sebagai pemeran yang ada dalam cerpen tersebut. Saya pernah membaca sebuah cerpen yang mengisahkan perjuangan seorang mahasiswa muslim sekaligus aktivitis dalam mengejar nara sumber untuk mencari data dalam menyelesaikan tugas akhir. Saya sendiri agak lupa judul cerpen tersebut, tetapi setiap saya membeli majalah Annida cerpen yang ditampilkan memang banyak memotivasi jiwa remaja saya. Beberapa cerpen dalam majalah tersebut sering saya temui ceritatentang perjuangan mahasiwa, utamanya perjuangan dia untuk mencari nara sumber sebagai bagian penyelesain tugas akhir.
Dari cerita dalam cerpen tersebut, lambat laun mempengaruhi jiwa saya yang masih senang membaca buku. Saya terkadang membaca buku ditemani kambing-kambing di sisi pegunungan yang kering, karena sepulang sekolah pekerjaan rutin saya adalah menggembala kambing. Jika saya lagi suntuk saya membawa buku untuk dibaca di pinggir sungai yang airnya jernih, tahun tersebut air sungai belum tercemar. Kebiasaan saya berlanjut sampai SMK, senang mencari majalah yang ada cerpen untuk motivasi terutama majalah Annida. Kisah cerita perjuangan tentang seorang mahasiwa yang turun naik angkot di Jakarta, kemudian naik kereta Jakarta-Jogja, membuat imajinasi dalam pikiran saya. Pada hal saya sama sekali belum mengetahui bagaimana bentuk kota Jogja dan Jakarta yang sebenarnya. Sebelum tidur saya selalu membuat mimpi untuk mewujudkan kisah yang ada dalam cerpen tersebut. Saya ingin menjadi mahasiswa yang dengan penuh perjuangan naik angkot mengejar sang nara sumber. Mimpi-mimpi itu selalu membayangi jeda waktu menjelang tidur saya, dengan tempat tidur dari dipan yang keras (tanpa kasur), saya membangun mimpi itu.
Kini, kisah-kisah yang saya baca dan menginspirasi separoh perjalanan hidup, saat ini benar-benar menjadi kenyataan. Saya mengalami betapa susahanya mencari nara sumber untuk diwawancara, sebagai bahan untuk menyelesaikan tugas akhir. Saya sekarang mengalami kisah yang dulu saya baca saat menggembala kambing, saat ini saya sedang mengejar nara sumber di Republika, Metrotv, dan TvOne.
Luar bisa mimpi itu sekarang telah terwujud, kisah dalam bayangan anak penggembala kambing nan jauh dipelosok daerah yang tandus dan kering. Kini mewujud, penggembala yang dulu berada di gunung yangkering ditemani tawa kambing yang digembalakannya, sekarang berada di tengah media yang luar biasa besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H