Hampir semua dari kita yang melakukan analisa dan mempelajari tentang sejarah memahami bahwa tokoh-tokoh dunia dibunuh oleh seseorang atau kelompok-kelompok tertentu. Tapi tidak semua dari kita yang benar-benar mengetahui alasan sesungguhnya di balik pembunuhan tersebut (Zainur Ridwan dalam 'The Book Codes'). Ada konspirasi segelintir orang yang melakukan peran tersebut, mereka dengan sengaja hendak menguasai dunia. Konspirasi yang lakukan oleh segelintir orang tersebut sudah dimulai sejak 3000 tahun SM, semenjak Nabi Musa AS. Konspirasi dengan tujuan menguasai dunia tersebut berjalan dengan rapi hingga sekarang dan dimainkan oleh orang-orang yang sangat cerdas mempunyai keilmumuwan di atas rata-rata.
Tidak semua orang dapat membaca gerakan yang dimainkan oleh segelintir orang tersebut, mereka tidak meninggalkan jejak yang mudah dipahami oleh orang biasa. Konspirasi tingkat tinggi tersebut memainkan peran dahsyat terhadap kekecauan dunia dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dll, hanya orang yang mempunyai keilmuwan tinggi yang dapat membaca gerakan mereka. Mereka bermain dengan bahasa simbol yang sangat canggih dan rapi untuk saling berkomunikasi. Mereka tetap mempelajari dan menggunakan bahasa simbol yang diwariskan moyang mereka pada masa 3000 tahun SM hingga sekarang. Mereka masih mewarisi simbol bahasa dari suku Maya, Suku Astec, Suku Mesir kuno yang hidup 3000 SM, namun peradaban kuno tersebut sirna.
Konspirasi tersebut akan terus berjalan, hal ini memang skenario Tuhan (Allah SWT) yang dijalankan oleh manusia. Allah SWT telah menggariskan seluruh perjalanan peradaban manusia pastilah mengalami titik akhir. Dan jika kita membaca kejadian-kejadian beberapa dekade tahun terakhir ini, benarlah Nubuat yang telah tertulis dari kitab Al Quran, Kitab Injil, Kitab Taurat, Kitab Hindu, Kitab Zoroaster, bahwa abad ini dunia sedang menunju titik akhir peradabannya. Arti sederhananya, akan berakhir pula seluruh kehidupan alam semesta ini.
Wallahu a'lam bish shawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H