Mohon tunggu...
sang avicena
sang avicena Mohon Tunggu... -

Penulis dan Hobby Membaca

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Antara Ustadz Ali (Sang Muadzin), Ustadz Jefry, dan Krisbiantoro

3 April 2014   18:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang mengenal seorang tokoh yang bernama Krisibiantoro, bahkan seluruh rakyat Indonesia mengenalnya. Begitu meninggal seluruh media memberitakan dan menjadi topic yang menarik. Jasa-jasa Beliau dikenang dan dimunculkan oleh media yang ada di Indonesia. Bahkan mungkin media luar negeri ikut andil memberitkan duka meninggalnya Krisibantoro. Seakan seluruh rakyat Indonesia larut dalam duka atas musibah ini. Semua media memberitakan seluruh kebaikan dan jasa-jasa yang telah diberikan kepada Krisbiantoro. Semoga tuhannya Krisbiantoro menenerima semua jasa-jasa yang telah di sumbangkan untuk bangsa dan negara Indonesia.

Sebelum Krisbinatoro ada dai kondang yang malang melintang di media, yang dikenal dengan Ustadz Jefri al Buchori. Dai kondang ini memang sangat dikenal di kalangan mayarakat Indonesia, karena dakwah yang dilakoninya banyak diangkat oleh media. Beberapa media Televisi nasional memang sering mengundang Beliau untuk mengisi acara bertemakan dakwah Islam. Ketika Ustadz Jefry wafat, santer seluruh media elekronik dan cetak santer memberitakannya. Dari media pula seluruh rakyat Indonesia medengar berita duka atas wafatnya sang Ustadz Kondang. Bahkan sampai sekarang nama Ustad Jefry masih sering dikenang melalui berbagai acara di Televisi. Acara televise ini memang untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam dunia dakwah, ataukah hanya untuk meningkatkan rating dalam program televise? Entahlah mudah-mudahan acara tersebut memang untuk mengenang jasa-jasa Beliau dalam dunia dakwah. Semoga Allah swt menerima jasa-jasa Beliau dan membalas dengan taman-taman surga.

Lalu siapakah sosok Ustad Muhammad Ali? Tidak banyak orang yang kenal dengan nama tersebut, karena Beliau bukan pahlwan sekelas Krisbiantoro ataupun dai kondang sekaliber Ustad Jefry. Tidak banyak orang mengenal sosok bersahaja dengan tubuh kurus dan tua renta. Tidak ada media televise yang memberitakan ketika Beliua wafat 1 minggu sebelum bulan Ramdhan kemarin. Bahkan sangat sedikit orang yang mengantar jenazahnya ke pekuburan. Tapi tidak masalah jika tidak banyak orang yang mengenalnya dan menyebut jasa-jasanya. Tetapi saya yakin seluruh malaikat kehilangan atas kepergiannya. Bahkan mungkin, seluruh malaikat mengantar jenazahnya dengan wangi minyak kasturi dari surga.

Lalu siapakah sosok Ustdz Muhammad Ali? Yang saya kenal Beliau adalah sesosok tua renta yang setiap shalat menjadi muadzin dan imam shalat di Masjid kecil dekat kampusku. Sosoknya yang renta tidak pernah menghalanginya untuk selalu hadir lebih awal di masjid menjelang subuh, menjadi rutinitas Beliau adalah menjadi muadzin sekaligus imam shalat subuh. Setelah Beliau meninggal tidak banyak orang yang bersedia istiqomah menggantikannya sebagai muadzin di masjid kecil dekat kampusku. Mungkin bagi orang-orang lelah dengan pekerjaan dunia, muadzin adalah pekerjaan yang tidak ada manfaatnya. Muadzin adalah pekerjaan yang tanpa gaji, menurut orang-orang yang tidak mengerti. Karena muadzin adalah pekerjaan sederhana yang tidak akan dilirik oleh media. Adakah orang-orang yang bersedia menggantikan sesosok ustadz Ali sang Muadzin, yang telah dijemput oleh Bidadari Surga?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun