Mohon tunggu...
bima wahyu
bima wahyu Mohon Tunggu... -

kuli pabrik

Selanjutnya

Tutup

Money

Rumah Mewah yang Tidak Laku Dijual

3 Oktober 2010   05:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DIJUAL CEPAT RUMAH INI
SURAT-SURAT LENGKAP, SHM
TANPA PERANTARA. HARGA NEGO
HUBUNGI: 021 – 9213XXX

Susunan kalimat diatas dituliskan pada selembar papan yang warnanya mulai memudar. Tulisan itu sudah terpasang di pagar rumah megah 2 lantai itu sejak tahun 2003 saat dulu saya juga mencari rumah yang akan dijual di komplek ANU di Kota Tangerang. Artinya sejak 2003 sampai sekarang tahun 2010, rumah itu belum juga laku terjual.
Apa yang salah?

Dulu, saya mencari rumah yang akan dijual dan saya juga iseng-iseng menelpon nomor yang tertera di papan iklan tersebut. Saya cukup sadar diri hanya sekedar telpon karena tentu saja harga rumah itu pasti jauh diatas kemampuan keuangan keluarga saya.
Apa yang terjadi?
Jujur, saya cukup kaget ketika suara di seberang sana menerangkan kalau harga rumah tersebut adalah 1 milyar rupiah. Hah? Apa saya yang salah dengar? Mahal banget!

Apa yang salah?

Menurut saya … sekali lagi, ini menurut pendapat saya …

Rumah itu bagus dan mungkin saja harganya bisa mencapai 1 milyar rupiah disesuaikan dengan fasilitas dan kualitas bangunannya. Tapi … rumah itu salah posisi dan lokasi. Komplek ini terlalu kecil dan sederhana dengan penghuni sebagian besar adalah kalangan menengah ke bawah. Artinya, rumah itu terlalu mencolok dibandingkan rumah-rumah lain di sekitarnya di komplek ANU.

Menentukan harga jual sebuah property memang hak dari pemilik property tersebut, tapi selayaknya juga memperhatikan perkembangan dan kondisi lingkungan sekitar. Pemilik property (seharusnya) tidak asal ngucap harga yang mahalnya selangit yang akan berakibat pembeli malas (bahkan mungkin, mentertawakan) saat mengetahui harga permintaan. Memang, ada catatan HARGA NEGO … tapi, siapa yang mau negosiasi saat mengetahui harga yang tinggi sementara pasaran rumah di komplek itu pada tahun 2003 berkisar antara Rp. 100 juta sampai Rp. 200 juta saja?

Menjual sebuah property itu unik, kata orang sih jodoh-jodohan. Kadang, ada sebuah property yang harganya bisa diatas harga pasaran … sebaliknya, ada juga property yang pasarannya anjlok jauh di bawah harga normal. Ada beberapa faktor yang berpengaruh, diantaranya yaitu kondisi property nya sendiri dan kondisi lingkungan sekitar.
Beberapa inverstor property yang punya akses ke pemerintah daerah kadang berani membeli mahal sebuah property karena mereka sudah melihat TATA RUANG dan TATA KOTA sehingga mempunyai gambaran tentang masa depan sebuah kawasan. Ini adalah khusus untuk pemain property luar biasa karena tidak semua pembeli property mempunyai nasib baik untuk mengenal akses ini.

Kembali ke kasus rumah diatas, rumah tersebut tidak juga terjual sejak tahun 2003 sampai tahun 2010. Artinya, pemilik property mengalami kerugian!

1. Dia rugi uang
Pemilik property akan menjual property nya saat mengalami krisis keuangan. Dia berharap hasil penjualan property nya bisa digunakan untuk menutup kebutuhan finansial nya. Tapi, kalau harga nya tidak normal ya dia cukup gigit jari dan mencari alternatif lain untuk menutupi kebutuhannya. Mungkin saja dia bisa menggadaikan propertynya untuk kredit di bank.

2. Dia rugi nama baik
Menjual property dengan harga gila-gilaan hanya membuat property nya tidak laku dan jadi bahan tertawaan calon pembeli saja. Hal ini diperparah karena info terakhir menyebutkan kalau pemilik rumah mewah itu kini hanya meminta harga Rp. 800 juta dan masih BISA NEGO. Artinya nilai property nya selama 7 tahun (2010-2003) malah mengalami penurunan. Komplek ANU sekarang sudah lumayan berkembang karena adanya pelebaran jalan yang membuat harga property merangkak naik. Pasaran sekarang adalah Rp. 200 juta – Rp. 350 juta. Rumah mewah itu tetap tidak laku terjual karena masih jauh di atas harga pasaran. Seandainya si pemilik memasang harga maksimal Rp. 500 juta dan bisa nego, mungkin masih bisa terjadi transaksi. Tapi ya kembali bahwa itu adalah hak penuh dari pemilik untuk meminta harga jual dari property nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun