Siang hari ... Beberapa bulan yang lalu ...
"Dimana anak lanangmu?" tanya si Kumis.
"Entahlah. Dia pergi sejak pagi tadi. Kenapa? Apa anakku telah berbuat salah?"
"Anak lanangmu telah berbuat lancang dan kurang ajar!"
"Apa yang dia perbuat?"
"Anakmu telah menggoda putri Kanjeng. Tak tau diri!"
"Ahh ..." Perempuan tua itu mendesah. Dadanya terasa sesak. "Maaf ... Maaf ... Tolong sampaikan permohonan maafku pada Ndoro Kanjeng. Tak akan terulang ... Aku janji tak akan terulang! Kau mengenalku ... Kita sudah bertahun-tahun saling mengenal. Tolong jangan ganggu anak ku. Demi masa lalu kita ... Demi aku ..."
Perempuan itu mulai tersedu
"Baik ... Baik ... Harap kau nasehati dia. Tinggalkan Den Ayu! Jangan pernah mendekatinya lagi ..." kata si Kumis. "Harap kau juga mengerti ... Posisiku hanya diutus Ndoro Kanjeng ..."
"Baik ... Baik ... Demi masa lalu kita ..."
*****