Meski dalam masa sibuknya sebagai polisi yang bertugas mengamankan Pilkada, Sandy merasa bahwa musik adalah saluran yang tepat untuk menyuarakan pesan sosial.
"Musik memiliki kekuatan luar biasa untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam. Dengan animasi sebagai medium visual dalam video klip ini, saya berharap pesan tentang pentingnya menghargai hak cipta dan karya seni bisa lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan," lanjutnya.
Proses pembuatan video klip yang menggunakan teknologi animasi ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk kolega di kepolisian. Adri Febrio, sebagai video maker yang menangani proyek ini, juga memberikan penjelasan tentang pendekatan visual yang digunakan.
"Dalam video klip ini, kami berusaha menggabungkan elemen-elemen animasi dengan narasi yang kuat, untuk menggambarkan dampak negatif pembajakan terhadap para kreator. Kami ingin memberikan kesan yang mendalam dan menyentuh hati penonton," kata Adri.
Video klip "Presiden Pembajakan" dijadwalkan tayang dalam waktu dekat kurang lebih hari Senin tanggal 2 Desember 2024 di berbagai platform musik digital.
Kompol Sandy Budiman berharap lagu ini bisa menjadi langkah kecil untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendukung karya-karya orisinal dan menghentikan praktik pembajakan.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H